World Water Forum 2024 Momentum Percepatan SGDs

Selasa, 07 Mei 2024 : 07.14

 

Kelingking Beach merupakan salah satu objek wisata terkemuka di Nusa Penida, Klungkung.(ist)
INIBALI.COM - Indonesia mengukir prestasi gemilang dengan menjadi tuan rumah tidak hanya satu, tetapi dua forum internasional terbesar di dunia. Setelah sukses menjadi tuan rumah event dunia 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism, Indonesia kembali dipercaya untuk menjadi tuan rumah forum air internasional terbesar, yakni World Water Forum. Acara ini direncanakan akan diselenggarakan di Bali pada 18-25 Mei 2024.

World Water Forum adalah forum internasional sektor air yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dunia, diadakan oleh World Water Council (WWC). Sebagai pertemuan internasional terbesar yang membahas isu-isu air secara global, forum ini merumuskan kebijakan tata kelola air dan sanitasi dunia.

Pertama kali digelar pada 1997 di Kota Marrakesh, Maroko, World Water Forum berlangsung secara rutin setiap tiga tahun sekali di negara-negara yang terpilih bergantian menjadi tuan rumah. Dari Kota Den Haag Belanda (2000) hingga Senegal (2022), kini Bali dipercaya menjadi tuan rumah World Water Forum ke-10 (2024), menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang memegang posisi ini.

Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah forum air internasional terbesar di dunia menjadi sebuah prestasi yang membanggakan. Hal ini memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk menjadi contoh dan memimpin dalam isu-isu konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam.

World Water Forum 2024 di Bali diharapkan menjadi momentum penting dalam memastikan kerjasama global dalam menjaga keberlangsungan sumber daya air bagi kehidupan manusia. Selain itu, tujuan forum ini juga adalah untuk mempercepat pencapaian Sustainable Development Goals (SGDs), khususnya terkait akses air bersih dan sanitasi layak.

Indonesia membawa tiga misi khusus dalam World Water Forum 2024 di Bali: pendirian Center of Excellence on Water and Climate Resilience, pengelolaan air terpadu di pulau-pulau kecil, dan penetapan World Lake Days atau Hari Danau Sedunia. Hal ini dilakukan untuk mencari solusi atas permasalahan air dunia, memperkuat adaptasi terhadap perubahan iklim, dan meningkatkan keberlanjutan pengelolaan danau sebagai sumber daya vital.

Dalam mendukung kesuksesan acara ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) telah menyiapkan serangkaian side event di beberapa lokasi, termasuk prosesi melukat yang memiliki makna spiritual bagi masyarakat Bali. Side event ini sejalan dengan prinsip hidup masyarakat Bali tentang Tri Hita Karana, yang menggambarkan hubungan harmonis antara manusia, sesama, dan alam.

Selain itu, Kemenparekraf/Baparekraf juga menjalin kerja sama dengan Jejak.in untuk menghitung jumlah emisi karbon yang dihasilkan oleh delegasi selama perjalanan ke Bali, serta menggelar Indonesia Pavilion dengan berbagai konten pariwisata menggunakan teknologi Virtual Reality (VR) dan menampilkan produk ekonomi kreatif lokal berkualitas.

Dengan terpilihnya Bali sebagai tuan rumah World Water Forum 2024, Indonesia bukan hanya mendapat kehormatan sebagai pemimpin dalam isu-isu air global, tetapi juga dapat mempromosikan keindahan alam dan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia, menjadikannya sebagai langkah penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di bidang pariwisata dan lingkungan hidup.(nik)