Museum Pasifika Berpartisipasi di The Venice La Biennale

Kamis, 25 April 2024 : 17.19

 

Professor Vitorio Sgrabi (eks. Menteri Kebudayaan Italia) di depan lukisan Locatelli di Venice Biennale.

INIBALI.COM - Pameran seni kontemporer paling prestisius, The Venice La Biennale, membuka pintunya bagi pecinta seni dari seluruh dunia dengan tema Foreigner Everywhere untuk edisi tahun 2024. Dengan fokus pada identitas, migrasi, dan interaksi budaya, pameran ini diharapkan menarik lebih dari 600.000 pengunjung selama berlangsung dari 25 April hingga 27 November 2024.

Salah satu sorotan utama adalah partisipasi pertama Museum Pasifika dalam Venice Biennale. Museum ini akan memamerkan karya luar biasa dari koleksinya, termasuk lukisan terkenal Legong Dancer karya seniman Italia Romualdo Locatelli. Lukisan ini memperlihatkan apresiasi mendalam Locatelli terhadap budaya Indonesia, khususnya tarian tradisional Bali, dengan warna-warna cerah dan detail rumit yang memukau.

Museum Pasifika, yang berlokasi di Bali, Indonesia, adalah institusi yang didedikasikan untuk mempromosikan seni dan budaya kawasan Asia-Pasifik. Keikutsertaannya dalam Venice Biennale 2024 menegaskan pengakuan internasional terhadap warisan budaya Indonesia dan Asia-Pasifik secara keseluruhan. Dengan beragam koleksi seni tradisional dan kontemporer, museum ini menjadi jembatan antara budaya regional dan komunitas seni global.

Tema Foreigner Everywhere mengundang seniman dari berbagai negara untuk menyelami konsep kepemilikan dan dampak migrasi dalam masyarakat kontemporer. Melalui paviliun nasional, setiap negara menghadirkan karya-karya yang mencerminkan identitas budaya dan ekspresi artistik mereka, menciptakan narasi yang hidup dan beragam.

The Venice La Biennale, yang telah menjadi platform penting bagi seniman kontemporer sejak tahun 1895, terus menjadi acara terkemuka dalam dunia seni. Dengan jumlah pengunjung yang diperkirakan mencapai lebih dari 600.000 orang, Biennale 2024 diharapkan akan menjadi ajang yang mempromosikan dialog dan inovasi lintas budaya, memperkaya landscape seni global.(nik)