Kemenparekraf Ajak Para Delegasi WWF Menyelami Prosesi Melukat

Sabtu, 20 April 2024 : 20.06

 

Menparekraf Sandiaga Uno.
INIBALI.COM - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) sedang menyiapkan sejumlah side event, dan kegiatan menarik lainnya untuk mendukung acara "The 10th World Water Forum 2024" yang akan berlangsung di Bali, pada 18 - 25 Mei 2024.

Menparekraf Sandiaga Uno menyiapkan sejumlah side event untuk mendukung acara "The 10th World Water Forum 2024" saat Rakor Panitia Nasional World Water Forum ke-10 Tahun 2024 di Bali International Convention Center, Sabtu (20/4/24). 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan di masa terakhir pemerintahan Presiden Joko Widodo, seluruh kementerian/lembaga terkait akan all out menyiapkan berbagai macam dukungan untuk hajatan besar itu yang diharapkan dapat menjadi pengalaman yang tidak terlupakan bagi delegasi yang hadir.

Dukungan utama yang akan dilakukan Kemenparekraf adalah memfasilitasi para delegasi untuk menyelami prosesi melukat yang secara khusus memiliki makna spiritual bagi masyarakat Bali. Prosesi melukat ini nantinya akan melibatkan Pemerintah Daerah setempat.

"Di masa akhir pemerintahan Presiden Jokowi kita akan betul-betul menyiapkannya sebagai event to remember. Dan kami akan menyiapkan di beberapa lokasi untuk prosesi side event tersebut," ujar Menparekraf Sandiaga saat kegiatan Rakor Panitia Nasional World Water Forum ke-10 Tahun 2024 di Bali International Convention Center, Sabtu (20/4/2024).

Prosesi melukat ini sangat dekat kaitannya dengan prinsip hidup yang dianut oleh masyarakat Bali mengenai Tri Hita Karana, yang membangun hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, dengan sesama, serta dengan alam.

Dan air adalah sumber daya alam yang perlu dijaga kelestariannya. Karena air adalah sumber pendorong kehidupan untuk semua. Makna ini sejalan dengan misi yang ingin digaungkan dalam World Water Forum.

Kemenparekraf bekerja sama dengan Jejak.in juga akan menawarkan paket perhitungan jumlah emisi karbon yang dikeluarkan oleh para delegasi melalui carbon footprint calculator selama mereka melakukan perjalanan ke Bali.

Tujuannya agar pada delegasi berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan melalui penanaman mangrove dan restorasi terumbu karang. Kemudian, Kemenparekraf juga akan berpartisipasi pada Indonesia Pavilion dengan mengisi konten-konten pariwisata dengan virtual reality (VR), penjualan paket wisata low carbon,  rangkaian fair & expo, penyediaan suvenir dan goodiebag Wonderful Indonesia, menghadirkan konten dan aktivasi gim yaitu "Lokapala", hingga memamerkan dan menjual produk-produk UMKM pilihan dan berkualitas melalui planogram.

"Jadi itu yang kami tawarkan sebagai bagian dari side event atau dukungan kami untuk acara ini dan bagi para peserta maupun juga petinggi-petinggi tingkat kepala negara maupun menteri yang akan hadir di World Water Forum bulan depan," kata Sandiaga.

Di kesempatan yang sama, Menteri Koordiantor Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan, mengatakan semua persiapan penyelenggaraan World Water Forum sudah berjalan dengan baik mulai dari segi pengamanan, mitigasi bencana dan rekayasa cuaca, hingga kesiapan rumah sakit.

"Secara khusus Indonesia menyelenggarakan sesi kepala negara untuk meningkatkan komitmen bersama terkait pentingnya air sebagai sumber kehidupan," kata Luhut.

World Water Forum tahun ini diharapkan dapat menghasilkan deklarasi yang memuat kepentingan Indonesia mengenai integrated water resources management on small Island. "Menjadi komitmen pemerintah Indonesia juga untuk membawa hasil forum ini ke PBB sebagai bagian dari Water Agenda PBB," ujar Luhut.(nik)