Nasi goreng, salah satu andalan TeSaTe, salah satu merek dari Sarirasa Group. (Foto-foto: Dok. Sarirasa) |
INIBALI.COM - Sarirasa Group berkomitmen mempromosikan keunggulan kuliner Indonesia, menjadi duta cita rasa dan tradisi bangsa.
Sarirasa Group tahun ini merayakan 50 tahun perjalanan melestarikan, berinovasi, dan merayakan keanekaragaman kuliner Indonesia.
Selama setengah abad, 1974-2024, portofolio merek Sarirasa Group mencerminkan komitmen terhadap otentisitas, kualitas, dan keberlanjutan.
Restoran yang lahir dari lini bisnis Sarirasa di antaranya Sate Khas Senayan, Sate & Seafood Senayan, dan Sate Express Senayan hingga inisiatif inovatif seperti TeSaTe, TeKoTe, dan GOPEK House.
Menandai perjalanan lima dasa warsa ini, Sarirasa Group memperkenalkan “Sarirasa Sanubari” yang bukan sekadar kumpulan merek restoran, tetapi juga mencerminkan jiwa sejati kekayaan budaya Indonesia yang sesungguhnya.
Maria Fransisca, Assistant Marketing Communications Manager Sarirasa Group mengatakan Seperti seorang ibu yang penuh kasih, Sarirasa menyajikan beragam pengalaman kuliner, masing-masing dirajut dengan benang-benang identitas Indonesia yang berwarna-warni.
“Setiap merek di bawah payung Sarirasa membawa tanda tak terhapuskan dari Sarirasa Sanubari dengan cita rasa tradisional hingga interpretasi modern,” kata Maria, dikutip dari keterangan resmi Selasa 5 Maret 2024.
Maria menyebut Sarirasa Sanubari merayakan keanekaragaman lanskap kuliner Indonesia, mengundang para penikmat makanan dalam perjalanan penemuan dan kebahagiaan.
Interior Sate Khas Senayan, salah satu restoran Sarirasa Group. |
Dia menjelaskan Sarirasa mendedikasikan setengah abad perjalanan menjaga keragaman budaya dan keberlanjutan lingkungan melalui tiga sektor utama yakni kuliner, lingkungan, serta budaya dan gaya hidup.
“Inti dari misi Sarirasa adalah usaha kuliner yang menjadi perwakilan hidup dari warisan kuliner Indonesia yang kaya. Mulai dari hidangan tradisional yang dihargai hingga kreasi kuliner inovatif, restoran dan konsep makanan kami sangat disukai oleh penduduk lokal maupun wisatawan,” tutur Maria didampingi Account Director-Jakarta Scop3 Arga Brahma.
Sedangkan komitmen untuk lingkungan, Sarirasa menerapkan praktik-praktik berkelanjutan dalam setiap aspek operasional kami.
“Kami mulai dari inisiatif manajemen sampah yang komprehensif hingga praktik pengadaan yang ramah lingkungan, keberlanjutan lingkungan merupakan bagian tak terpisahkan dari organisasi kami,” jelas Maria.
Sate ayam dan sate kulit dari Sate Khas Senayan. |
Maria mengatakan melalui inisiatif budaya dan gaya hidup, Sarirasa berupaya melestarikan seni dan kerajinan tradisional hingga mempromosikan ekspresi identitas kontemporer, untuk memupuk pertukaran budaya dan apresiasi, serta memperkaya kehidupan semua mereka yang terlibat.
Sarirasa mengutamakan kualitas dan keaslian dalam penawaran kuliner dengan langkah-langkah seperti penggunaan tahu dan tempe Non-GMO, menghindari pewarna buatan di semua hidangan favorit, dan membuat menu vegetarian yang beragam untuk memenuhi selera dan preferensi yang terus berkembang.
“Kami merayakan keberagaman budaya Indonesia melalui pembentukan merek restoran yang menampilkan kekayaan ras dan budaya bangsa,” kata maria.
Maria menjelaskan melalui upaya pelestarian yang teliti, Sarirasa melindungi spesimen dan informasi budaya dan memastikan warisan Indonesia terus menginspirasi generasi mendatang.
“Pelestarian kami lakukan melalui koleksi buku resep dan sumber daya digital yang luas, agar warisan kuliner Indonesia terdokumentasi dan dapat diakses oleh generasi mendatang,” ujarnya.
Inisiatif pelestarian yang dilakukan mencakup beragam harta budaya, termasuk wayang Jawa (buku dalang dan komik), sastra peranakan (silat, komik, dan wacinwa), tekstil tradisional, lukisan kaca, dan keramik.(mas)