Pemkab Badung antisipasi ancaman serius akibat virus African Swine Fever (ASF).(pixabay/Spandauer/inibali) |
INIBALI.COM - Kembali, Kabupaten Badung harus menghadapi ancaman serius akibat virus African Swine Fever (ASF) yang menimpa peternak babi di wilayah tersebut. Melalui laporan kematian mendadak pada ternak babi, Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Badung tidak tinggal diam. Mereka mengambil langkah antisipasi dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE).
SE nomor 524.3/959/Disperpa yang baru saja dikeluarkan menekankan pentingnya peningkatan kewaspadaan terhadap ASF, yang kembali muncul di Badung pada Januari 2024. Peternak diminta untuk meningkatkan langkah-langkah pencegahan serta menerapkan biosecurity dengan ketat.
Beberapa langkah yang diinstruksikan melalui SE tersebut termasuk menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya dengan membersihkan secara teratur dan menggunakan disinfektan. Selain itu, petugas kandang harus membatasi orang yang masuk serta menggunakan pakaian dan alas kaki bersih sebelum memasuki kandang.
Disarankan pula untuk tidak memasukkan babi baru dari luar daerah, menghindari penggunaan makanan dari tempat umum tanpa dimasak terlebih dahulu, dan melarang pembeli masuk ke kandang. Babi yang sakit harus segera dipisahkan dan ditempatkan di kandang isolasi.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung, I Wayan Wijana, menyatakan bahwa SE ini dikeluarkan setelah laporan kasus yang diduga ASF di Desa Carangsari. Langkah-langkah pencegahan diharapkan dapat menghentikan penyebaran lebih lanjut dari kasus ini.
"Kami sedang melakukan tindakan pencegahan. Kami harap tidak menjalar seperti kasus sebelumnya. Sehingga kita keluarkan SE kepada peternak," ungkap Wijana.
Disperpa Badung berharap langkah-langkah pencegahan yang telah diinstruksikan dalam SE tersebut mampu meminimalisir penyebaran virus ASF dan menjaga keberlangsungan usaha peternak babi serta keamanan pangan di wilayah tersebut.(nik)