Cek Kondisi Lapangan Puputan Margarana, Pj. Gubernur Bali : Tata Ulang

Sabtu, 13 Januari 2024 : 10.05

Penjabat (Pj) Gubernur Bali S.M Mahendra Jaya bersama sejumlah kepala OPD meninjau Lapangan Puputan Margarana.

INIBALI.COM -
Pemerintah Provinsi Bali, melakukan peninjauan Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Renon, Denpasar, Sabtu (13/1/24). Kunjungan ini menjadi sorotan karena Lapangan Puputan Margarana, salah satu ikon Bali, akan menjalani transformasi megah oleh Pemerintah Provinsi Bali.

Peninjauan yang dipimpin langsung Penjabat (Pj) Gubernur Bali S.M Mahendra Jaya bersama sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebut bukan sembarang inspeksi, melainkan langkah awal dalam rencana penataan ulang atau re-desain Lapangan Puputan Margarana. Dalam pengembangannya, lapangan seluas 13,8 hektar ini akan mengalami metamorfosis yang akan membuatnya lebih memukau dan berdaya tarik tinggi bagi wisatawan.

“Penataan ulang Lapangan Puputan Margarana merupakan langkah penting karena keberadaannya sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Ini nantinya akan menjadi daerah tujuan wisata baru bagi Bali karena sangat lengkap,” ungkap Pj. Mahendra Jaya, memberikan kilas optimisme terhadap transformasi ini.

Rencana penataan lapangan ini sangat komprehensif, meliputi jogging track dengan 2 jalur, lapangan sepakbola, lapangan voli, lapangan basket, taman air, lapangan parkir, lampu penerangan, panggung budaya, food court, playground, toilet, serta tempat bersantai atau rekreasi. Sebuah ruang publik yang lengkap untuk kebutuhan berbagai kalangan.

Re-desain Lapangan Puputan Margarana sendiri telah dipercayakan kepada Warmadewa Research Center (WaRC). Tak hanya itu, WaRC juga telah melakukan survei untuk mengetahui harapan masyarakat terhadap penataan Lapangan Puputan Margarana yang selama ini lebih dikenal sebagai Lapangan Renon.

Dengan sentuhan ajaib Pj. Gubernur Mahendra Jaya dan kontribusi WaRC, Lapangan Puputan Margarana siap menjadi magnet utama bagi para wisatawan yang menginginkan pengalaman unik dan lengkap di Bali. Transformasi ini tidak hanya mengangkat nilai estetika, tetapi juga memperkuat posisi Bali sebagai destinasi pariwisata unggulan di Indonesia.(nik)