Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam kunjungannya ke Bali, Minggu 3 November 2022. |
“Hal ini menjadi informasi peringatan dini yang kami bagikan
kepada BPBD kota/kabupaten di Provinsi Bali untuk selanjutnya personel dapat
mengimplementasikan langkah-langkah kesiapsiagaan di lapangan,” jelas Kepala
Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin di Kantor BPBD Provinsi Bali,
Denpasar, Minggu 13 November 2022.
Kepala BNPB turut menyimak proses koordinasi melalui radio
komunikasi digital antara tim Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD
Provinsi Bali dengan BPBD kota/kabupaten setempat.
“Radio komunikasi digital membantu proses pemantauan,
pelaporan data kejadian bencana serta kebutuhan di lapangan agar dukungan
bantuan dari provinsi dapat disalurkan dengan cepat ketika teridentifikasi
kejadian bencana” ungkap Made Rentin.
Kepala BNPB dan rombongan juga diperlihatkan monitoring data
peringatan dini gempabumi yang terintegrasi dengan Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Aktivitas monitoring kami lakukan secara intens, terlebih
dalam menyambut puncak perhelatan G20,” tutur Made Rentin.
“Kami pastikan keamanan dan antisipasi potensi bencana alam
dengan turut mengerahkan personel serta peralatan pendukung pada area sekitar
venue kegiatan di Nusa Dua,” tambahnya.
Kepala BNPB kembali menegaskan strategi penanggulangan
bencana, khususnya pada saat pra bencana.
“Perkuat kapasitas personel dan selalu cek kesiapan
peralatan pendukung,” tegas Suharyanto.
“Kesiapan personel dan peralatan menjadi indikator kekuatan
dalam penanggulangan bencana,” ujarnya.
Suharyanto turut menekankan kegiatan patroli rutin untuk
melihat dan memonitor kondisi lapangan sehingga upaya pencegahan dan mitigasi
dapat dilakukan sebelum terjadi bencana.
“Lakukan patroli secara rutin dan terus waspada, khususnya
dalam mengantisipasi potensi bencana yang disebabkan oleh faktor cuaca,”
tegasnya.
BNPB bersama BPBD Provinsi Bali telah menyiapkan alat
peringatan dini bencana alam berbasis jaringan GSM, radio digital untuk
berkomunikasi, mobil serbaguna di Posko Pemantauan dan Pengendalian Protokol
Kesehatan Penanganan Covid-19 G20 Indonesia yang terletak di Puja Mandala, Nusa
Dua, Provinsi Bali.
Sebelumnya Kepala BNPB juga mengunjungi Posko Penanganan
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Pelabuhan Benoa, Kabupaten Badung.
Suharyanto kembali mengingatkan untuk segenap petugas posko
untuk terus perketat pengawasan dan perkuat strategi penanganan PMK di Provinsi
Bali.
“Bali sudah sangat baik dalam pengendalian PMK, tetap
pertahankan Bali sebagai area zero reported case,” ujar Suharyanto yang juga
menjabat sebagai Ketua Satgas Penanganan PMK Nasional.
Suharyanto menegaskan kembali upaya strategi penanganan PMK,
khususnya biosecurity untuk tetap memastikan kandang hewan ternak steril dan
bebas dari virus PMK.
“Cegah penularan dan terjangkitnya kembali hewan ternak
melalui biosecurity secara ketat dan berkala, pastikan kandang selalu steril
dan bebas dari virus PMK,” tegasnya.
BNPB mendukung kesuksesan puncak acara Presidensi G20
melalui berbagai upaya, meliputi antisipasi terjadinya bencana alam ketika
kegiatan berlangsung, pengendalian kasus COVID-19 serta pencegahan penularan
PMK sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Untuk Posko Pemantauan dan Pengendalian Protokol Kesehatan
Penanganan COVID-19 G20 Indonesia terletak di dua lokasi, yaitu Puja Mandala
dan Hotel Mercure Nusa Dua.
Sedangkan Posko biosecurity untuk pengendaian PMK terletak
di Pelabuhan Gilimanuk, Padang Bai dan Benoa, Pelabuhan Ketapang, Lembar dan
Bandara I Gusti Ngurah Rai.(wan)