Wolfgang Widmoser Pamerkan “Mirror Symphony” di Galeri Zen1

Sabtu, 12 Desember 2020 : 08.30

Wolfgang Johannes Widmoser

MANGUPRA (inibali.com): Wolfgang Johannes Widmoser (66) atau lebih dikenal Wolf menggelar pameran tunggal “Mirror Symphony” di Galeri Zen1 yang menyajikan sejumlah karya dengan bola cermin dan kolam pot teratai sebagai objek. 

Pelukis berdarah Jerman ini ingin merekam visualisasi dari hal sederhana yang banyak orang jumpai menjadi kejutan yang  indah dengan kesatuan warna-warna yang nampak harmonis.

Pameran ini dibuka Sabtu (12/12/2020) di Galeri Zen1 yang berada  Pertokoan Tuban Plaza No.50, Jalan Bypass Ngurah Rai, Kuta, Badung. Ini merupakan pameran kedua yang digelar galeri baru ini setelah perupa Teja Astawa beberapa waktu lalu. 

Galeri Zen1 berkomitmen tetap menggelar pameran untuk apresiasi seni meskipun dalam suasana pandemi Covid-19. Seluruh pengunjung diwajibkan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.


Direktur Galeri Zen1 Nicolaus F. Kuswanto mengatakan kreativitas seniman bagaimanapun tidak boleh berhenti. Galerinya tetap memberikan ruang bagi seniman yang telah masuk dalam program pameran.

"Kami yakin iklim bisnis seni rupa di tanah air maupun dunia akan membaik," ujarnya.

Wolf  yang telah lama bermukim di Bali memilih tema “Mirror Symphony” karena ketertarikannya pada pantulan cermin. 

Kata Wolf pantulan obyek-obyek dari cermin dapat merefleksikan realita di sekitarnya dengan lebih nyata. Bukan hanya merefleksikan tetapi juga ‘membungkus’ hal-hal di sekitar menjadi sebuah kesadaran yang penuh. 

Dalam bola cermin misalnya, segalanya terpantul 360 derajat, seperti sebuah pohon yang terlihat di dalam sebutir benih.

“Sejak setahun lalu saya sudah mengamati kolam teratai saya, dan saya berpikir, mengapa tidak saya letakkan saja bola cermin kecil saya di dalam kolam itu sebagai mata ketiga yang akan merefleksikan sekelilingnya? Seperti, layangan di langit dan pohon kamboja indah di kebun saya,” ujar perupa kelahiran Munich itu.

Direktur Galeri Zen1 Nicolaus F. Kuswanto

Jika ditelisik lebih jauh, sebenarnya ada cermin lainnya dalam lukisan Wolf. Air dalam kolam adalah cermin yang memantulkan bola cermin dan bola cermin juga memantulkan air kolam serta objek-objek di sekelilingnya.

“Dalam hal inilah tema Mirror Symphony dipilih. Satu hal yang merefleksikan beragam aspek,” kata Wolf yang pernah berguru langsung pada maestro Salvador Dali dan Ernst Fuchs.

Wolf telah menggelar lebih dari 15 pameran solo di Eropa, Australia, Amerika, dan Asia. Kali ini, Wolf memercayakan Galeri Zen1 sebagai penyelenggara pameran dan Arif Bagus Prasetyo sebagai kurator.

Wolf mengaku seni lukisnya condong ke aliran realisme fantastis. Ketika masih berusia 20-an tahun, Wolf belajar melukis pada Ernst Fuchs, seniman besar dunia yang mendirikan kelompok Realisme Fantastis Mazhab Wina (Vienna School of Fantastic Realism).