Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia mengatakan berjuang melawan penyakit kritis sangat menguras emosi serta fisik pasien dan keluarganya dan dapat mengganggu perencanaan keuangan.
"Melalui PRUCritical Benefit 88 diharapkan dapat memberikan ketenangan pikiran pada nasabah dan keluarganya," katanya saat peluncurkan produk baru tersebut, Jumat (18/1/2019).
Menurut Jens nasabah dapat memanfaatkan uang perlindungannya untuk membantu biaya pengobatan rumah sakit, dan juga biaya hidup. Produk ini melengkapi portofolio solusi kesehatan dan proteksi Prudential karena kami terus melayani kebutuhan nasabah yang terus berubah.
Ia yakin PRUCritical Benefit 88 dapat menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia dalam mengantisipasi dan mengelola dampak keuangan yang ditimbulkan oleh penyakit kritis.
Kata dia berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 Kementerian Kesehatan, prevalensi berbagai PTM seperti kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, dan hipertensi mengalami kenaikan. Hipertensi naik dari 25,8% menjadi 34,1%, prevalensi stroke naik dari 7% menjadi 10,9%, penyakit ginjal kronis naik dari 2% menjadi 3,8%, dan prevalensi kanker naik dari 1,4% menjadi 1,8%.
PTM juga berpotensi menyebabkan kesulitan keuangan. Penelitian 'ASEAN Cost in Oncology' mengungkapkan dari 9.513 pasien pengidap kanker yang diteliti lebih lanjut, hampir 50% mengalami kebangkrutan, dan 29% meninggal dunia. Penelitian ini dilakukan dari 2014 sampai 2015.
Kata dia kesibukan dan tuntutan pekerjaan merupakan tantangan dalam menerapkan pola hidup sehat. Kebiasaan seperti merokok, tidak olahraga rutin, kurang makan buah dan sayur serta kebiasaan makan tidak teratur adalah faktor-faktor risiko utama penyebab PTM.
Saat ini, usia muda bahkan tidak menjamin seseorang terbebas dari ancaman penyakit kritis. Masyarakat harus mulai menaruh perhatian karena dampak dari penyakit kritis bukan saja kematian dan kecacatan, namun beban keuangan berupa biaya rumah sakit, dan biaya hidup.
Manager Strategic Product Management Prudential Indonesia Sheila Widya Nanda mengatakan mengatakan melalui slogan ‘Proteksi Terjamin, Uang Pasti Kembali’, PRUCritical Benefit 88 menawarkan beragam manfaat sebagai berikut:
Proteksi Terjamin, Perlindungan komprehensif untuk meninggal atau 60 kondisi kritis tahap akhir, tanpa periode masa bertahan hidup (survival period). Sebesar 10% uang Pertanggungan (UP) untuk angioplasty tanpa mengurangi UP PRUCritical Benefit 88 dengan maksimal Rp200.000.000.
Kmeudian ada 200% tambahan UP akan dibayarkan jika Tertanggung meninggal karena kecelakaan sebelum usia 70 tahun.
Perlindungan sampai dengan usia 88 tahun dengan jangka waktu pembayaran premi yang dapat dipilih yakni selama 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun atau premi tunggal.
Uang Pasti Kembali, maksudnya,100% uang pertanggungan akan dibayarkan bila Tertanggung Utama masih hidup dan polis masih aktif sampai usia 88 tahun; atau Jaminan manfaat 100% pengembalian premi pada tahun Polis ke-20. Jika nasabah memilih pengembalian premi, maka polis berakhir.
Kehadiran PRUCritical Benefit 88 sejalan dengan komitmen brand baru Prudential yaitu 'Listening. Understanding. Delivering.' serta fokus 'We Do Health'. Melalui komitmen baru ini, Prodential mempertegas tujuan perusahaan untuk selalu mendampingi nasabah dalam setiap tahap kehidupan.
Selama lebih dari 170 tahun, Prudential plc, yang berkantor pusat di London, telah melayani lebih dari 26 juta nasabah di seluruh dunia.
Prudential Corporation Asia (PCA), yang telah beroperasi selama 95 tahun, telah membantu 15 juta nasabah di 12 pasar di seluruh wilayah Asia untuk mengejar mimpi dan minat mereka dengan menjaga hal-hal yang penting bagi mereka: melindungi keluarga mereka, menjaga agar mereka tetap sehat, membangun tabungan dan kekayaan, serta membantu perencanaan keuangan untuk masa pensiun mereka.
Di Indonesia, Prudential telah beroperasi selama 23 tahun dan melayani lebih dari 2,3 juta nasabah melalui berbagai inovasi dan solusi agar mereka mendapatkan perlindungan yang terbaik. (wan)