Ornamen Sambut Waisak, Galungan dan Kuningan Di The Nusa Dua

Minggu, 10 Juni 2018 : 08.40
Ornamen yang dibuat oleh The Nusa Dua dalam rangka menyambut Hari Raya Waisak, Galungan dan Kuningan

The Nusa Dua secara rutin ikut menyambut perayaan hari raya besar keagamaan. Pada akhir Mei lalu pihak pengelola The Nusa Dua menyambut Hari Raya Waisak pada tanggal 29 Mei 2018, Hari Raya Galungan pada tanggal 30 Mei 2018 dan Hari Raya Kuningan pada Tanggal 9 Juni 2018. 

Perayaan hari besar agama ini terlihat dari berbagai kegiatan salah satunya yaitu membuat ornamen bertajuk Amogha Sidhi di dekat pintu masuk kawasan The Nusa Dua. Tema ini sengaja dipilih karena Amogha Sidhi yang berarti menenangkan utara.

Menariknya, ornamen  yang memiliki tinggi 6 meter dan ramah lingkungan ini terbuat dari rangka besi dan rotan yang dirajut dengan motif tidak beraturan menyerupai benang kusut menambah kesan estetika yg semakin tinggi.

Kepala Divisi Operasi The Nusa Dua, Pari Wijaya, Sabtu (9/6/2028),  mengatakan, pembuatan ornamen ini sebagai bentuk penghormatan dan toleransi antar umat beragama. "Toleransi menjadi kunci dalam mewujudkan kerukunan antar warga," ujarnya. 

Ornamen yang kreatif dan inovatif ini dibuat oleh seniman Putu Surdana dari Gianyar, Bali. Tidak hanya itu saja, wisatawan pun diajak untuk merasakan aura perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan, The Nusa Dua juga mempersiapkan penjor (bambu melengkung dihias dengan janur atau daun ental). 

Disetiap pintu masuk kawasan disambut dgn penjor Agung perlengkapan upacara dan disepanjang akses utama terlihat deretan 30 penjor disisi kanan dan kiri sehingga tercipta suasana Desa-desa di Bali dan dibalut indahnya Taman dikawasan The Nusa Dua. Penjor bermakna sebagai wujud syukur atas kemakmuran yang dilimpahkan oleh sang pencipta. Sehingga dalam penjor galungan ini juga dipasang berupa hasil bumi. Diantaranya adalah padi, kelapa, palawija dan sejumlah hasil bumi lainnya.

Pembuatan ornament pada hari raya di kawasan The Nusa Dua bukan hanya dibuat saat perayaan Hari Raya Waisan dan Hari Raya Galungan dan Kuningan saja, namun sebelumnya kawasan pariwisata yang memiliki sekitar  5.200 kamar berbintang ini juga sempat dihiasi dengan ornamen yang bertajuk melasti saat memperingati Hari Raya Nyepi lalu, pohon Natal dari kayu dan saat Imlek dibuat dekorasi anjing tanah dari kayu. *