Senyum Pedagang Suvenir Di Hotel Inaya Putri Bali

Sabtu, 02 Desember 2017 : 13.23
Senyum para pedagang suvenir di Hotel Inaya Putri Bali kendati pembeli sepi.
*Harapan Bersamaan Erupsi Gunung Agung

MANGUPURA (inibali.com) - "Selamat pagi pak, silakan pilih barangnya," ucap ibu Boni, pedagang souvenir di dalam kawasan Hotel Inaya Putri Bali - The Nusa Dua, Sabtu (2/12/2017). Senyum dan keramahannya mereka membuat tamu hotel tetap nyaman.

Kesan intimidasi atau memaksa tamu agar membeli produknya, sama sekali tak tampak. Padahal sejak beberapa hari lalu omzet mereka anjlok, bahkan nihil. "Sudah hampir tiga hari ini benar-benar sepi. Mungkin ini dampak dari Gunung Agung Meletus," ketusnya sambil tersenyum.

Selama ini tamu Cinalah yang mendominasi sumber omzet mereka.  "Untungnya per item emang tak banyak, tapi karena jumlahnya banyak ya lumayan. Bisa untuk bayar sewa tempat dan belanja dapur," ungkapnya.

Made Purni, pedagang yang lain pun mengakui hal yang sama. Mereka tetap buka dengan harapan tamu yang datang membeli suvenir. Mereka benar-benar merasakan dampak erupsi Gunung Agung. Padahal jarak mereka lebih dari 80km dari Gunung Agung.

Ada belasan pedagang suvenir di tempat tersebut, kebanyakan mereka adalah warga disekitar kawasan. Besaran sewa lapak yang berukuran 2*1 meter tersebut sekitar Rp 460.000 per bulan. Mereka biasanya berjualan dari sekitar jam 7 pagi hingga siang.

Saat kita menuju pantai maupun restoran, maka kita akan menemukan mereka. Kendati mereka mengalami kondisi yang sangat sulit, namun senyum dan harapan mereka tetap besar. Mereka berharap bencana Gunung Agung cepat selesai, sehingga tamu cepat pulih.

Salah seorang karyawan di Inaya Putri Bali juga mengakui penurunan jumlah tanu sejak naiknya status Gunung Agung. "Tamu lagi sepi sekarang pak. Banyak tamu batal akibat erupsi Gunung Agung. Padahal tamu yang ada disini menyatakan mereka merasa aman aman saja saat di Bali," imbuhnya. (wid)