K-Link Bali menyerahkan bantuan kepada para pengungsi erupsi Gunung Agung, Selasa (26/12/2017) di Posko Pengungsi Kecamatan Rendang |
KARANGASEM (inibali.com) - Pengungsi bencana erupsi Gunung Agung terus bertambah. Stok makanan terus menipis di Posko Induk Kecamatan Rendang. Hingga Selasa (26/12/2017) jumlah pengungsi di posko ini mendekati angka 11.000 orang. K-Link Peduli menyerahkan bantuan kepada pengungsi erupsi Gunung Agung.
"Para pengungsi memerlukan bantuan sembako dan perlengkapan mandi. Sebagai perusahaan yang tumbuh dan berkembang di Bali. Kita tak ingin berdiam diri saat saudara-saudara kita mengalami kesusahan," ujar Kordinator Area (Korea) K-Link Bali, Made Sutarjana, Selasa (26/12/2017) usai penyerahan bantuan kepada pengungsi di posko induk Kecamatan Rendang. Acara tersebut juga dihadiri leader dan distributor K-Link Bali.
Dikatakan, bantuan yang diserahkan kali ini berupa perlengkapan mandi yang merupakan produk K-Link, seperti sabun, pasta gigi, pembalut serta handuk dan selimut. Menurutnya, produk-produk ini yang paling dibutuhkan para pengungsi. Perusahaan direc selling yang bergerak dalam produk-produk kesehatan, juga akan menyerahkan bantuan di beberapa titik pengungsian di wilayah Padang Bay dan Klungkung.
Koordinator Logistik Kecamatan Rendang, Wayan Sudiarta menyatakan harapan dan terima kasih kepada para donatur kepada para pengungsi. "Kami ucapkan terima kasih kepada pihak K-Link serta donatur yang telah membantu kami di pengungsian," ujarnya.
Dikatakan, jumlah pengungsi di posko Rendang terus bertambah. Bahkan jumlah pengungsi telah mencapai angka 11.000 orang. Pengungsi berasal dari 52 titik pengungsian serta ada juga dari luar wilayan seperti Kecamatan Kubu dan Selat.
Disebutkan, bantuan dari pemerintah saat ini masih terbatas. Bantuan biasanya dikoordinasikan dengan pusat komando pengungsi di Tanah Ampo. Namun diakuinya sering sekali jumlah bantuan yang diminta tak sepenuhnya bisa dipenuhi. "Kami misalnya mengajukan bantuan 200 dus mie, tapi yang dikirim hanya 100 dus saja. Kami pun mengerti karena yang ditangani di Tanah Ampo banyak titik pengungsi," sebutnya.
Ia mengakui, banyak donatur yang datang untuk memberikan bantuan. Bahkan ada donatur yang berasal dari luar Bali seperti Kalimantan dan Sumatera. Namun demikian tetap saja bantuan ini masih belum bisa memenuhi kebutuhan. "Selama ini 70 persen bantuan untuk pengungsi di posko Rendang tergantung dari donatur," jelasnya.
Ia pun menambahkan, saat musim hujan seperti saat ini para pengungsi mengalami kondisi yang memprihatinkan. Sebab banyak tenda yang sudah mulai bocor dan harus segera diganti. "Kami sangat memerlukan selimut, matras serta tenda atau terpal agar para pengungsi tidak basah karena bocor," harapnya. (wid)