Ketua PHRI Denpasar Ida Bagus Gde Sidharta Putra (Foto: Facebook Gusde) |
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Denpasar Ida Bagus Gde Sidharta Putra setelah penandatanganan nota kesepakatan dengan Pemerintah Kota Denpasar, Senin (18/12/2017).
Penandatanganan nota kesepakatan tersebut dilakukan bersama dengan Kepala Dinas Pariwisata Denpasar M.A Dezire Mulyani di Hotel Griya Santrian Sanur.
Menurut pria yang akrab disapa Gusde itu fasilitas menginap gratis semalam tersebut hanya diberikan kepada wisatawan, baik domestik atau mancanegara yang sebelumnya sudah menginap di hotel tertentu yang ada di Denpasar khususnya anggota PHRI Denpasar.
Pengusaha perhotelan itu menjelaskan kamar untuk satu malam tersebut akan diberikan sesuai dengan kondisi saat pemesanan sebelumnya yaitu termasuk sarapan atau hanya kamar saja.
Sedangkan untuk beberapa hari selanjutnya jika tamu tersebut memilih untuk memperpanjang menginap di hotel yang bersangkutan karena, misalnya, bandara belum dibuka atau beroperasi, maka pihaknya akan memberikan harga terendah yang berlaku.
Dia menjelaskan anggaran untuk menginap semalam gratis beserta pemberian harga terendah tersebut murni ditalangi dari alokasi hotel yang bersangkutan.
Dalam kesempatan itu sebanyak 18 perwakilan hotel dari total 31 hotel anggota dibawah PHRI Denpasar ikut hadir dan menyepakati fasilitas tersebut.
Gusde mengharapkan seluruh hotel anggota PHRI Denpasar memberikan pelayanan serupa agar wisatawan merasa nyaman ketika menghadapi dampak bencana alam tersebut.
Pihaknya akan memberikan sosialisasi kepada tamu yang menginap terkait kebijakan tersebut jika kondisi bandara ditutup karena dampak erupsi Gunung Agung.
"Begitu ada erupsi dan bandara misalnya ditutup, tamu yang harusnya berangkat, kami minta untuk tinggal sementara di hotel. Kami hubungi konsul dan bandara. Jika ada kepastian dibuka maka kami akan antar ke bandara," ucapnya.
Terkait pengantaran ke bandara itu, pihaknya telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Denpasar untuk penyediaan bus yang juga dapat digunakan apabila tamu ingin mengalihkan rute melalui jalur darat ke daerah terdekat.
"Ini mengunakan dana hibah dari Badan Promosi Pariwisata Daerah Denpasar sebesar Rp300 juta tahap awal untuk transportasi," imbuhnya.(Antara/wan)