ITO 2018, Saatnya Bali Sang Trademark Fokus Pada Pariwisata Budaya

Jumat, 17 November 2017 : 21.59
Ketua Panitia ITO 2017, I Made Ramia (kiri), Jumat (17/11/2017)
MANGUPURA (inibali.com) - Bali menjadi trademark pariwisata dengan pendapatan dari sektor pariwisata tertinggi di Indonesia. Bahkan hampir 65 persen akomodasi hotel di Indonesia ada di Bali. Namun begitu Bali memiliki banyak persoalan dan harus tetap fokus pada pariwisata budaya.

Banyaknya persoalan yang dihadapai pariwiasta Bali, maka Ikatan Alumni STP Nusa Dua Bali (Estepers) dan ikatan Estepers Executive Club (EEC) kembali menghadirkan agenda rutin tahunan yang ke-3 bertajuk Indonesia Tourism Outlook (ITO) 2018. Temanya kali ini tentang “Leveraging Creativity Through Emotional Revolution in the Tourism Industry.”

Ketua Panitia Indonesia Tourism Outlook 2018, I Made Ramia Adnyana, SE, MM, CHA, Jumat (17/11/2017), dalam pembukaan Indonesia Tourism Outlook 2018 di Hotel Ayodya menyatakan, Bali sebagai trademark pariwisata Indonesia, sudah saatnya mulai fokus pada realisasi wacana ‘Pariwisata Budaya’ secara nyata dalam menjiwai strategi bisnis.

“Karena kita telah menyadari bersama bahwa taksu pariwisata Bali terletak pada keragaman dan keunikan budaya yang kita miliki selain keindahan alam, peninggalan sejarah, keluhuran tradisi serta potensi lainnya,” ujarnya.

Selain fokus terhadap model pariwisata, Bali juga jangan terlena dengan sejumlah keberhasilan. Banyak persoalan yang kini harus diselesaikan Bali. “Oversupply, quality tourism, kemajuan teknologi informasi, persaingan harga serta strategi promosi kepariwisataan merupakan tantangan yang harus dihadapi," katanya.

Untuk itu pihaknya menghadirkan para pembicara yang memiliki relevansi kuat terhadap permasalahan-permasalahan. Sehingga dapat memberikan suatu overview yang tepat dan strategis kepada para peserta seminar dalam rangka penerapaan program kerja dan strategi bisnis di unitnya masing-masing.

Hadir sebagai pembicara Prof. Dr. I Gde Pitana (Deputy Bidang Pemasaran Mancanegara, Kementerian Pariwisata Indonesia), Matt Gebbie (Director Asia Pacific, Howarth HTL), Faisal Basri, SE., M.A. (Pengamat ekonomi dan politik), dan Uun Setiwan (Vice President Garuda Indonesia – Asia Region). Materi yang dipaparkan oleh para keynote speakers merupakan integrated strategy yang sangat dibutuhkan para pelaku usaha pariwisata. (*)