Pengungsi Gunung Agung Didorong Lakukan Aktivitas Produktif

Minggu, 08 Oktober 2017 : 14.52
Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (kiri) berbincang dengan pengungsi Gunung Agung asal Kabupaten Karangasem di Posko Banjar Medurta, Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Minggu (8/10/2017). (Foto: Humas Pemkot Denpasar)
DENPASAR (inibali.com) - Pemkot Denpasar mendorong upaya pengungsi Gunung Agung melakukan aktivitas produktif untuk mengurangi kejenuhan tinggal di penampungan sementara.

Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mempersilakan para pengungsi melakukan aktivitas produktif sesuai keterampilan masing-masing seperti diperlihatkan saat kunjungan ke salah satu lokasi pengungsian di Banjar Medura, Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Minggu (8/10/2017).

Ketika Rai Mantra berkunjung ke lokasi pengungsian bersama Wakil Walikota I GN Jaya Negara dan jajaran, sejumlah ibu membuat ‘ceper’ yakni wadah untuk banten atau persembahan untuk upacara.

Ceper buatan ibu-ibu ini bisa disalurkan ke pasar terdekat atau digunakan sesama pengungsi. “Kita semua memberikan kenyamanan kepada seluruh warga yang mengungsi di Denpasar, sambil memantau perkembangan kondisi Gunung Agung,” katanya.

Status Awas Gunung Agung hingga kini membuat pengungsi masih bertahan di sejumlah lokasi, termasuk di Denpasar. Pendekatan dengan konsep ‘sister city’ dilakukan Rai Mantra dengan sinergitas seluruh jajaran Pemkot Denpasar.

Dari konsep ‘sister city’ atau hubungan budaya dan kontak sosial penduduk yang dicetuskan sejak status Awas Gunung Agung dibingkai kembali oleh Rai Mantra dengan menyerukan konsep Tat Twam Asi.

Tidak hanya pada pelayanan kesehatan hingga penyaluran logistik, namun juga langkah pemberdayaan menjadi peran penting Rai Mantra dalam memberikan kenyamanan warga selama ditempat pengungsian.

Keberadaan 140 jiwa warga pengungsi di posko mandiri Balai Banjar Medura cukup nyaman. “Senang dan nyaman tinggal sementara disini sama ibu dan bapak serta dapat juga melanjutkan sekolah,’’ ujar Trisna asal Rendang, Karangasem yang ini sebagai siswa titipan di SDN 3 Sanur.

Gusti Putu Widjera asal Desa Buyan yang juga mengaku nyaman berada sementara di posko mandiri Banjar Madura.

“Terlalu nyaman dan senang saya tinggal disini, fasilitas lengkap, konsumsinya bagus, namun kecemasan masih ada karena harus meninggalkan kampung halaman dengan kondisi Gunung Agung yang masih berstatus awas,” ujarnya.

Rai Mantra mengingatkan agar pengungsi selalu menjaga kesehatan dan berkoordinasi untuk menjaga keamanan dan kenyaman di tempat tersebut.

“Jika ada masyarakat di posko pengungsian Denpasar yang mengalami gangguan kesehatan agar segera melapor ke puskesmas setempat atau hubungi nomor gawat darurat 112,” katanya.