Pajak Bertutur Sasar 120.000 Pelajar Se-Indonesia

Jumat, 11 Agustus 2017 : 14.21
Sosialisasi Pajak Bertutur di SMAN 1 Mengwi, Jumat (11/8/2017)

MANGUPURA (inibali.com) - Pemerintah kini genjar melakukan sosialisasi pajak kepada para pelajar. Melalui program Pajak Bertutur, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) secara serentak mendatangi 2.000 sekolah (SMP-perguruan tinggi) se-Indonesia melibatkan 120.000 orang. Program inipun menjadi titik awal masuknya pajak dalam kurikulum ataupun pelajaran di sekolah-sekolah.

Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara, H. Guntur Wijaya Edi, S.E., M.M. mengatakan, Jumat (11/8/2017) di SMA 1 Negri Mengwi dalam acara sosialisasi pajak, mengatakan Pajak Pertutur merupakan kegiatan yang bertujuan mengedukasi para siswa, mahasiswa seluruh Indonesia agar lebih memahami secara dini tentang perpajakan. "Pajak bertutur dilaksanakan serentak seluruh Indonesia di 2.000 sekolah melibatkan 120.000 siswa. Kami di Badung Utara secera serentak mendatangi 5 sekolah," ujarnya.

Dikatakan, budaya sadar pajak harus ditanamkan sejak dini melalui pendidikan agar kesadaran pajak menjadi salah satu karakter generasi bangsa yang cinta tanah air dan bela negara melalui kesadaran melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan.
" Karena di dalam masyarakat kita kan banyak yang belum paham tentang fungsi pajak ini , tanpa pajak maka negara ini tidak akan berjalan dengan sempurna. Nah melalui kegiatan wajib pajak berutur ini kita berharap dapat memberikan pemahaman lebih dini kepada masyarakat supaya tidak ragu lagi untuk melaksanakan kewajiban perpajakan ini karena pajak ini adalah dari kita untuk kita," sebutnya.

Dijelaskan, saat ini sudah ada mou antara DJP dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka dalam waktu dekat pajak akan dimasukan ke dalam kurikulum pendidikan dan modul - modulnya sedang di bahas bersama di kantor pusat, sehingga secepatnya bisa di realisasikan.

Sementara itu Kepsek SMAN 1 Mengwi Badung Drs I Made Oka Haryana, sanagat mengapresiasi adanaya kegiatan wajib pajak bertutur ini. Menurutnya hal hal seperti sangat perlu dilakukan sedini mungkin mulai dari tingkat sd, smp hingga sma dan seterusnya sampai ke masyarakat. 

Pajak sesungguhnya adalah dari kita untuk kita yang dapat dimanfaatkan oelh pemerintah dalam meningkatkan pendidikan. "Dengan kesadaran kita membayar pajal otomatis dana tersebut masuk kepemerintah selanjutnya pemerintah akan membantu bidang pendidikan dengan mengambil beberapa persentase misalnya dari anggaran yang sudah masuk, sehingga kita akan merasakan semuanya khususnya di bidang pendidilan",ujarnya.

Lebih lanjut mengharapkan kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara rutin misalnya saat penerimaan siswa baru atau pun saat apel bendera sehingga siswa dapat memahami tentang pajak yang bermutu. Pihaknya juga setuju jika para guru dapat menyelipkan materi pajak ke masing masing pelajaran. " kedepan bila perlu dapat dimasulkan ke dalam kurikulum yang dapat dijarkan selama beberapa jam atau menit untuk awal kita meniti tentang pengetahuan pajak ini sehingga sosialisasi itu dapat dilakukan secara rutin",tutupnya. (wid)