DENPASAR (inibali.com) - Sanur International Kite Festival (SIKF) akan dibuka Kamis (3/8/2017) hari ini, oleh Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, diikuti 64 peserta dari 19 negara dan 58 peserta dari berbagai kota di Indonesia.
Ketua Panitia SIKF Kadek Dwi Armika mengatakan festival ini merupakan bagian dari BritAma Sanur Village Festival yang memadukan seni, aerodinamika, budaya, termasuk filosofi, sejarah dan imaji inovatif.
“Kali ini kami menyuguhkan sesi wayang di angkasa yang melibatkan pesinden dan dalang yang menggunakan berbagai bahasa, dilengkapi gamelan dan tata lampu yang spektakuler,” kata Kadek, Rabu (2/8/2017).
Perhelatan ini digelar 3-7 Agustus di Pantai Mertasari Sanur yang menampilkan ratusan jenis layang-layang. Setiap peserta menampilkan lebih dari satu jenis layang-layang kreasi dengan bergaman bentuk, bermacam bahan, dan berbagai ukuran.
Khusus untuk wayang di angkasa akan digelar pada Minggu (5/8/2017) malam pukul 18.30-20.30 Wita dengan memanggungkan tema Bhinneka Tunggal Ika yang juga merupakan semboyan NKRI yang diambil dari kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. Tema yang sarat filosofi ini diterjemahkan para kreator layang-layang dalam berbagai figur dari pewayangan.
Kadek menjelaskan meskipun tema memiliki usia yang telah tua, tetapi masih relevan dengan isu kekinian yang diharapkan bisa menggugah kembali betapa penting persatuan dan kerukunan di antara keragaman suku, adat, agama dan budaya kita. “Ini akan menjadi isu positif yang bisa diwartakan peserta internasional ke seluruh penjuru dunia,” katanya.
Selain menampilkan tradisi layang-layang Sanur dengan bentuk-bentuk menyerupai ikan (bebean),dedaunan (pecukan), dan burung (janggan), festival ini juga menghadirkan layang-layang kreatif dan kontemporer. Sedangkan pada sesi wayang Sutasoma bakal disuguhkan figur-fugur dunia pewayangan seperti Bima, Kresna, Hanoman, Gatot Kaca, Dasamuka dan lainnya.
Kadek menjelaskan festival kali ini juga diiringi berbagai kegiatan penunjang yang bisa dinikmati masyarakat luas yakni pameran layang-layang di Sudakara ArtSpace, Sudamala Suites & Villas Sanur, workshop, pemutaran film dokumenter. Kompetisi layang-layang dari tingkat anak-anak sampai dewasa digelar di tempat festival.
Ketua Panitia BritAma Sanur Village Festival Ida Bagus Gede Sidharta Putra yang akrab disapa Gusde mengatakan dialog budaya kali ini akan mengupas layang-layang sebagai produk budaya dan tantangannya ke depan.
Ia berharap dari acara ini muncul gagasan baru yang mengembangkan kreasi layang-layang untuk menunjang industri ekonomi kreatif. Selain membantu kepariwisataan, pasti akan mendorong pertumbuhan ekonomi setempat. "Layang-layang bisa jadi oleh-oleh atau untuk dikoleksi, ini tantangan bagi para kreator,” kata Gusde seraya menambahkan SVF Bakal digelar 9-13 Agustus 2017 di Maisonette Grand Bali Beach Sanur. (*)