Seminar properti di Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali, Selasa (6/12/2016) |
DENPASAR (inibali.com) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali selama 2016 mengalami pelambatan. Pelambatan ini seiring dengan kondisi ekonomi yang juga mengalami sejumlah persoalan. Selama triwulan III 2016 usaha real estate tumbuh hanya 4,52 %.
Kepala Tim Advisory dan Ekonomi Keuangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Teguh Setiadi, mengatakan seiring dengan perlambatan ekonomi Bali, kinerja lapangan usaha real estate juga menunjukkan perlambatan pada triwulan III/2016 yaitu sebesar 4,52% lebih rendah dari 5,53% pada triwulan II/2016.
“Pada periode yang sama, kinerja lapangan usaha konstruksi juga mengalami perlambatan dari 9,73% pada triwulan II/2016 menjadi 9,13% pada triwulan III/2016,” terangnya dalam seminar Berebut Properti Bali 2017 di Denpasar, Selasa (6/12/2016).
Dia menambahkan, indeks harga properti residensial total pada triwulan III/2016 tercatat tumbuh sebesar 0,73%, melambat dibandingkan triwulan II/2016 yang tumbuh sebesar 1,45%.
Sementara pihak BI memproyeksi optimis pada 2017 mendatang, sektor properti di Provinsi Bali berpeluang untuk tumbuh seiring proyeksi pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata yang tumbuh 6,2 hingga 6,6 persen, lebih tinggi dibandingkan 2016 sebesar 6,1 hingga 6,5 persen.
"Perkiraan masih tingginya pertumbuhan ekonomi Bali merupakan peluang bagi sektor properti ke depan untuk terus tumbuh dan berkembang," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana. (wid)