K-Link Siap Garap Bisnis Jaringan Berbasis Online

Selasa, 20 Desember 2016 : 12.54
Money Game Seperti "Kejahatan Narkoba"

Presiden Direktur K-Link Indonesia, Dato' DR H MD Radzi Saleh
DENPASAR (inibali.com) - Triliunan rupiah dana masyarakat terserap money game tiap tahun. Korban kejahatan bisnis abal-abal ini juga terus bertambah. Banyak pelaku penipuan bekedok Multi Level Marketing (MLM) ini sudah tertangkap dan dijebloskan penjara. Namun bisnis seperti ini bagai bisnis narkoba yang susah untuk diberantas.

“Bisnis tipu-tipu berkedok multi level marketing seperti bisnis narkoba. Banyak pelaku kejahatan ini sudah ditangkap namun keberadaan money game tetep ada,” ujar Presiden Direktur K-Link Indonesia, Dato' DR H MD Radzi Saleh, Senin (19/12/2016) saat acara Meeting and Dinner K-Link Indonesia di Hotel NEO Denpasar beresama ratusan para distributor K-Link Bali.
Meeting and Dinner K-Link Bali, Senin (19/12/2016) di Hotel NEO Denpaar
Sebelum ditindak oleh pemerintah biasanya bisnis seperti ini sudah memakan banyak korban. Masyarakat yang memiliki pola pikir pragmatis dan tergiur dengan iming-iming untung besar dalam waktu singkat dipastikan akan menjadi korban. “Semua orang mimpi hidup senang, banyak uang, liburan. Kalau ada jalan pintas mereka akan lakukan dan akhirnya mereka akan menjadi korban bisnis yang tidak benar,” jelasnya.

Dihadapan para peserta acara dinner tersebut, ia mengingatkan untuk memilih bisnis yang memiliki legalitas dan sistem marketing yang jelas. Untuk memilih perusahaan MLM seharusnya kita tak terjebak dengan bisnis yang memberi untung diluar kewajaran dengan investasi besar. Perusahaan MLM harus juga memiliki produk yang diperjual belikan. “Anda tak perlu investasin puluhan juta untuk berbisnis di industri MLM dan berpenghasilan besar. Asalkan anda komit dan konsisten menjalankan dengan sistem kerja yang jelas maka anda pun bisa kaya,” imbuhnya.

Dikatakan, K-Link sebagai salah satu perusahaan MLM yang resmi memiliki sistem yang jelas dengan investasi relatif sangat terjangkau. Bisnis MLM yang mulai masuk ke Indonesia sekitar 2003 yang lalu terus berkembang. Ribuan orang kini memiliki penghasilan diatas rata-rata dan banyak juga yang sudah berpenghasilan ratusan juta per bulan. “Krisis ekonomi yang melanda dunia, PHK yang terus terjadi menjadikan industri MLM akan tumbuh positif sebagai bisnis yang menjanjikan di masa depan,” jelasnya.

Ia pun menjelaskan mengenai tren bisnis MLM yang akan mengalami bergeser dari konvensional (off line) ke online. Pihak K-Link seperti diakuinya sudah melakukan persiapan untuk ikut terjun aktif dalam industri online MLM. “Tahun 2017 mendatang kondisinya sudah berubah bisnis online komposisinya mungkin mendekati angka 50:50. Kita sudah menyiapkan teknologi tersebut sehingga K-Link tak tertinggal dalam bisnis dunia maya,” paparnya.

Diperkirakan pada Tahun 2020 mendatang bisnis online akan menguasai bisnis perdagangan dunia. Hal ini tentu tak berlebihan sebab keberadaan internet dan smartphone makin banyak. Ratisan juta orang sudah menjadi pengguna internet melalui smartphon. “Untuk menggarap market anak muda maka kita harus masuk ke bisnis online, semua bisa dilakukan dari ujung jari,” jelasnya.

Sebelumnya Ketua Umum Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) Ir H Djoko Komara terkait money game, menyatakan pengungkaapan dan pidana terhadap penipuan investasi berkedok MLM. Ia menyatakan triliunan rupiah terserap hanya dalam jangka waktu singkat. Pihak APLI pun berupaya mengawasi bisnis bodong ini. “Banyak kasus yang sudah terungkap, bahkan pelakunya sudah ditangkap dan dihukum,”  ujar pria yang juga menjabat General Manager K-Link Indonesia ini. (wid)
Presiden Direktur K-Link Indonesia Dato' DR H MD Radzi Saleh bersama K-System 2016