Selfie Kren Di Water Blow, Jangan Dikotori Sampah Plastik !!!

Jumat, 26 Februari 2016 : 16.08

Direktur Operasional ITDC, AA Ngurah Wirawan terjun langsung membersihkan sampah yang ada di sela-sela batu karang.

NUSA DUA (inibali.com) - Ratusan orang terlibat dalam gerakan kebersihan yang dilakukan oleh pihak Indonesia Tourism Developmen Corporation (ITDC) bersama stakholdernya, Jumat (26/2/2016). Kawasan Pulau Peninsula menjadi fokus kegiatqn tersebut. Pihak ITDC dan hotel dikawasan tersebut berkomitmen mengurangi produksi sampah khususnya sampah plastik.

Direktur Operasional ITDC, AA Ngurah Wirawan menyatakan ITDC memiliki kawasan indah seperti Pulau Peninsula. Pengunjung dari seluruh Indonesia bisa menikmati keindahan samudra Hindia hingga deburan ombak water blow. Banyak sekali orang datang hanya untuk berfoto selfie bahkan untuk pemotretan prewedding di water glow ini. Namun sayang kawasan yang memang terbuka untuk umum ini dikotori sampah oleh pengunjung. Sampah plastik, puntung rokok sampai pembungkus makanan sangat mengganggu keindahan pulau ini.

Seharusnya para pengunjung ikut dalam menjaga kebersihan serta keindahan pulau ini. “Banyak sekali pengunjung yang datang untuk berfoto. Tapi mereka berfoto sambil membuang sambah. Coba lihat putung rokok dan sampah plastik di kawasan water blow ini. Membersihkan sampah di batu karang ini sangat sulit,” ujarnya sambil memungut sambah disela-sela batu karang.

Pihaknya menyatakan akan segera melakukan penambahan tempat sampah serta mengefektifkan pengawasan dan himbauan. Disebelah utara water glow ini terdapat menara yang telah dipasangi cctv. Ia berharap dengan gerakan gerakan kebersihan kali ini melibatkan ratusan orang dari 15 hotel, 6 vila dan 7 tenan bisa menggugah kesadaran pengunjung.“Kita kumpul hari ini untuk membersihkan aset kita yang bagus ini yang bernama Pulau Peninsula. Kita sudah sepakati bahwa Pulau Peninsula akan kita jadikan pusat kegiatan, centre of activity,” tandasnya.

Disampaikan, sejak awal pihak ITDC telah melakukan pemisahan sampah plastik dan berupaya menekan produksi sampah plastik. Pihaknya pun sangat mendukung gerakan pengurangan sampah plastik yang dicanangkan pemerintah. Sementara, ITDC telah melakukan pengolahan sampah organik dan limbah cair. Sampah organik diolah menjadi kompos sedangkan limbah cair dari hotel diolah sehingga bisa dimanfaatkan kembali untuk penyiraman. Kawasan lagun yang digunakan sebagai pengolahan limbah ITDC kini menjadi habitat sejumlah burung dan hewan air.

Resort Manager Hotel Ayodya, Ketut Wirabawa menyatakan harapannya agar masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke kawasan ikut menjaga kebersihan. Bahkan ia berharap harus ada ketegasan dari pengelola kepada pengunjung yang membuang sampah. “Kita berharap ada penambahan fasilitas seperti cctv untuk pengawasan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia pun mendukung gerakan yang dicanangkan olehnpemerintah mengenai pengurangan sampah plastik. Pihaknya secara internal sudah melakukan himbauan dan upaya pengurangan penggunaan plastik. Disebutkan produksi sampah hotel yang disominasi sampah organik mencapai sekitar 1 ton. Sedangkan sampah plastiknya hanya 10 persen. “Kita akan olah sampah organik kita hingga 50 persen,” katanya. (wid)