NUSA DUA (inibali.com) - Sampah kiriman menjadi persolan pelik daerah pesisir. Industri pariwisata dan pemerintah di kawasan pesisir tak mau hanya berpangku tangan dalam penanganan sampah. Hal ini diperlihatkan dalam program Gerakkan Beach Clean Up di Kawasan Pariwisata Nusa Dua.
Indonesia Tourism Developmen Corporation (ITDC) bekerjasama dengan Dinas Kebersihan & Pertamanan (DKP) Badung pada Jumat (15/1/2016) lalu melakukan gerakan Beach Clean Up di pesisir pantai Nusa Dua. Gerakan yg dihadiri 2 Direktur ITDC, Edwin Darmasetiawan dan Jatmiko K. Santosa ini juga didukung oleh seluruh hotel dan fasilitas melakukan gerakan bersih pantai di pesisis pantai kawasan pariwisata Nusa Dua.
Direktur ITDC, Edwin Darmasetiawan, menyatakan gerakan bersih pantai ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sebagai salah satu program kerja dan aksi nyata mewujudkan komitmen ITDC dalam bidang lingkungan. Tak mengherankan BTDC sebagai pengelola kawasan wisata di bawah ITDC menyabet sejumlah penghargaan lingkungan. Mulai dari Kalpataru, Tri Hita Karana, Green Globe serta sejumlah penghargaan lainnya.
Edwin menyadari sebagai daerah pesisir, Nusa Dua tak bisa menolak datangnya sampah kiriman yang rutin datang setiap tahun. Bahkan pihak DKP Badung menyatakan tahun ini yang terparah. Berton ton sampah kiriman baik organik maupun nonorganik mengotori pesisir pantai di Bali seperti Pantai Kuta.
“Gerakan bersih di pesisir pantai kawasan pariwisata Nusa Dua ini untuk membersihkan sampah organik kiriman sehingga pantai Nusa Dua tetap bersih dan terjaga keindahnnya," ungkap Edwin Darmasetiawan. Ia pun menghimbau agar masyarakat makin peduli dan ikut dalam kesadaran menjaga lingkungan.
Tanpa ada gerakan yang masif dari seluruh komponen dipastikan sampah tersebut akan menjadi bencana bagi lingkungan dan pariwisata.
Dengan tindakan pembersihan yang dilakukan, menurutnya volume sampahnya sudah mulai berkurang. Ia berharap kedepan persoalan sampah ini makin berkurang dan Bali makin bersih. (wid)
Label:
Pariwisata