BPD BALI 2016: Tingkatkan Kinerja & Daya Saing

Sabtu, 05 Desember 2015 : 10.54
DENPASAR (inibali.com) - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali bakal menjalankan proses transformasi dan menerapkan strategi bisnis serta target sesuai kewenangan dan tanggung jawab.

Direktur Utama  BPD Bali I Made Sudja mengatakan telah menyusun rencana bisnis bank (RBB) 2016 - 2018 yang memuat dua hal pokok transformasi yakni membenahi teknologi dan membenahi produk.

Pembenahan teknologi yang dimaksud di antaranya terus mengikuti BPD Net Online, membenahi internet banking, membenahi aplikasi layanan lainnya seperti samsat online, pembayaran pajak online, dan lain-lain.

“Tahun depan kami juga berencana untuk memasang alat pajak online sebanyak 300 unit. Sekarang ini sudah ada 100 unit yang terpasang di kawasan Gianyar,” katanya, Jumat (4/12/2015).

Kata dia program transformasi tersebut merupakan inisiatif strategis yang telah menjadi komitmen bersama pemilik dan pengurus serta pemangku kepentingan BPD. Program ini tidak hanya meningkatkan kinerja, ketahanan, dan daya BPD saja, namun juga akan berdampak besar bagi pembangunan perekonomian daerah Bali sendiri.

“Kami berharap program transformasi ini akan mampu membawa perubahan yang mendasar terhadap kultur BPD yang ada saat ini sehingga menjadi lebih profesional, terbuka, dinamis, dan proaktif dalam upaya pembenahan diri, sehingga siap menghadapi persaingan yang semakin tajam,” paparnya.

Heru Kristiyana, Dewan Komisaris OJK Pusat, mengungkapkan program transformasi tersebut sangat diharapkan mampu membawa perubahan mendasar terhadap kultur BPD untuk melangkah ke tahapan yang lebih tinggi dan lebih menantang kedepan sehingga berhasil menjadi pemenang dalam persaingan yang semakin tajam.

“Program transformasi BPD ini merupakan inisiatif strategis yang tidak hanya meningkatkan kinerja, ketahanan, dan daya saing kelompok BPD tetapi juga akan berdampak besar bagi pembangunan ekonomi daerah serta akan memperkuat ketahanan industri perbankan nasional,” tuturnya.

Menurutnya tiga akar permasalahan BPD adalah pertama kapasitas SDM untuk mendukung pengembangan bisnis, kedua kapasitas kepemimpinan termasuk visi untuk melakukan transformasi, dan ketiga dukungan pemda selaku pemegang saham untuk mentransformasikan BPD.

“Ketiga permasalahan tersebut saling terkait sehingga perlu diatas secara holistik dan terstruktur melalui suatu program transformasi,” cetusnya.

Dia menjelaskan tahapan implementasi program transformasi BPD diantaranya yaitu tahap penguatan fondasi yang bertujuan memperkuat landasan dan aspek pendukung bisnis, yang kedua tahap akselerasi pertumbuhan yang ditujukan untuk meningkatkan skala dan dan kinerja bisnis.

“Kemudian yang ketiga adalah tahap market leadership yang diarahkan untuk memelihara dan terus meningkatkan skala serta kinerja bisnis sehingga mampu berdaya saing dan berkontribusi optimal bagi perekonomian daerah,” terangnya.(Bisnis.com/wan)