Mobil pembersih Pantai Kuta. (Foto: Maha) |
Kepala DKP Badung Putu Eka Merthawan mengatakan selain Kuta juga mengawasi sampah kiriman di Pantai Seminyak, Petitenget dan Jimbaran.
"Kami menyiagakan tiga alat loader, empat truk pengangkut sampah dan 26 personil petugas kebersihan mulai pagi hingga sore hari," katanya, Selasa (15/12/2015).
Kendati belum ada sampah kiriman, kata dia, pihaknya akan tetap melakukan siaga satu dalam mengantisipasi membludaknya sampah kiriman seperti tahun sebelumnya. Apalagi menjelang liburan akhir tahu seperti sekarang, agar Kuta tetap bersih dan nyaman bagi pelancong.
"Kami tetapkan siaga untuk persiapan ini sehingga sampah kiriman akibat fenomena alam tahunan siklon barat tidak menjadi masalah di kemudian hari," ujarnya.
Kata dia personil yang dikerahkan dalam menangani sampah kiriman akan ditingkatkan jika status meningkat menjadi darurat sampah.
"Kami tidak menutup kemungkinan jumlah petugas yang dikerahkan ditingkatkan apabila jumlah sampah meningkat," katanya.
Untuk petugas kebersihan yang akan dikerahkan dalam situasi darurat sampah mencapai 1.000 personil. "Mereka akan disiagakan selama sehari penuh yang dibagi menjadi dua waktu jaga," ujarnya.
Dia mengimbau masyarakat khusunya wisatawan domestik dan internasional agar tidak panik, cemas dan saling menyalahkan akibat adaya kiriman sampah itu.
"Fenomena alam yang rutin terjadi setiap tahunya dan kami telah menyiapkan SOP khusus untuk mengatasi persoalan tersebut," kata Eka Marthawan.
Ia menuturkan, jumlah kiriman sampah saat siklon barat tiap tahun itu terjadi pada November, tapi saat ini baru muncul pada Desember yang sudah dalam kondisi darurat sampah. Namun saat ini belum melonjak signifikan. (Antara/wan)