Dirjen Pajak, Sigit Priadi Pramudito, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/11/2015) mengatakan ada kekurangan sampai dengan Rp 195 triliun dalam penerimaan pajak. Dengan belanja pemerintah yang melonjak di kuartal IV-2015, tentu akan sangat mempengaruhi arus kas alias cashflow.
Akibat realisasi pajak yang belum sesuai harapan, membuat Kementerian Keuangan khawatir. Bahkan setiap dua minggu sekali digelar pertemuan untuk memastikan arus kas dapat berjalan normal.
Penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) oleh pemerintah sudah hampir mencapai batas 100 persen untuk asumsi defisit anggaran 2,23 persen. Diperkirakan asumsi akan melebar ke posisi 2,6 persen. Pemerintah akan menerbitkan SBN tambahan sebesar 5 miliar.dolar AS. *