DENPASAR (inibali.com): Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali
mencatat aset perbankan di daerah setempat melonjak pada triwulan III 2015 sebanyak
8,1%.
Kepala OJK Bali Zulmi mengatakan pertumbuhan aset perbankan meningkat
8,1% dibandingkan triwulan II yang hanya 4,3%.
“Total aset perbankan hingga September 2015 mencapai Rp103 triliun yang
dicatatkan selama sembilan bulan atau year
to date mulai 31 Desember 2014 hingga September ini,” katanya, Minggu
(15/11/2015).
Di merinci persentase total aset perbankan di Bali yang paling besar
dimiliki oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali sebesar 21,1% dari Rp17,1 triliun
menjadi Rp20,7 triliun.
Jika ditinjau dari nominal, aset bank BUMN mencapai Rp34,1 triliun atau
melonjak 2,76% dari aset sebelumnya mencapai Rp33,8 triliun.
Sedangkan aset Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Bali mencapai Rp10,7
triliun atau naik 12,39% dari aset sebelumnya yang mencapai Rp9,52 triliun.
Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan juga
mengalami kenaikan sebesar 8,65% menjadi Rp83,03 triliun.
DPK tumbuh paling tinggi, lanjut Zulmi juga terjadi di BPD Bali sebesar
32% dari Rp12,9 trilun menjadi Rp17 triliun.
Bank Umum atau bank BUMN tumbuh 3,05%, dan BPR tumbuh 9,71% dari Rp5,9
triliun menjadi Rp6,4 triliun.
Komponen DPK itu, kata dia, yang mengalami peningkatan di antaranya
giro sebesar 25,3% menjadi Rp15 triliun, deposito sebesar 12,6% menjadi Rp32,09
triliun.
"Sedangkan tabungan menurun menjadi Rp35,9 triliun atau sebesar
0,05%," ujarnya.(Antara)