Devisa Perikanan Bali September Tembus USD 7,87 Juta

Kamis, 12 November 2015 : 11.28

DENPASAR(inibali.com) - Bulan September 2015 nilai eksport perikanan bali mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2015. September 2015 devisa sektor ini mencapai USD 7,87 juta dari ekspor ikan dan udang. Jumlah ini meningkat 18,43 persen dibanding Bulan Agustus USD 6,64 juta.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Kamis (12/11/2015) peningkatan ekspor dari Agustus ke September cukup signifikan. Bahkan angkanya hingga 18 persen lebih. Dua komuditas ekspor ikan dan udang mampu memberikan kontribusi 19,66 persen dari total ekspor daerah ini sebesar USD 40,03 juta selama bulan September 2015, meningkat 5,23 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat USD 38,04 juta.

Ikan dan udang disebutkan Panusunan merupakan komoditas dari lima komoditi utama ekspor Bali, disamping perhiasan (permata) yang menyumbangkan angka 14,40 persen, produk kayu dan barang dari bahan kayu 10,67 persen, produk perabot dan penerangan rumah 10,03 persen serta produk pakaian jadi bukan rajutan 9,79 persen.

Panusunan mengatakan jika produk perikanan asal Bali sebagian besar diserap di pasar ekspor Jepang dengan persentase mencapai 30,10 persen. Selanjutnya menyusul Amerika Serikat sebesar 18,92 persen, Australia 7,17 persen, Singapura 1,06 persen, Hong Kong 5,10 persen, Belanda 0,80 persen, Thailand 2,11 persen, Prancis 0,33 persen dan Jerman 1,15 persen. “Sedangkan sisanya 32,55 persen menembus sejumlah negara lainnya,” lanjutnya.

Kendati ada peningkatan dengan bulan sebelumnya, namun perolehan devisa dari ekspor mata dagang ini mengalami penurunan sebesar 11,32 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2014. “Pada bulan September 2014 lalu nilai ekspor perikanan Bali mencapai USD 8,87 juta, sedangkan pada periode September tahun ini nilainya hanya mencapai USD 7,78 juta, jadi perolehan devisa tahun ini mengalami penurunan sebesar 11,32 persen dibandingkan dengan tahun lalu,” jelasnya. (wid)