DENPASAR (iniBali.com): Gamelan Suling Gita Semara asuhan komposer Wayan ‘Pacet’ Sudiarsa bakal menyajikan garapan seni musik dalam ajang Pesta Kesenian Mahasiswa ‘Kitalogini’ di Kampus ISI Denpasar, Jumat (30/10/2015).
Wayan ‘Pacet’ Sudiarsa mengatakan akan memainkan karya sarat makna berjudul Air dan Generasi. Dalam konser ini gamelan Suling Gita Semara juga menyajikan lagu Meong-meong dan Banyuling.
“Di Bali, sekar rare merupakan lagu untuk permainan anak-anak yang sekaligus terselip nilai edukasi, di antaranya Meong-meong itu,"katanya, Rabu (28/10/2015).
Lagu Meong–meong diaransemen ulang disesuaikan dengan kekinian sehingga masyarakat, utamanya generasi muda, tertarik menikmati lagu daerah ini. Pacet mengatakan lagu ini menggugah kesadaran kita melalui nilai luhur yang terkandung dalam lagu ini.
Sedangkan dalam lagu Air dan Generasi dimaksudkan untuk menggugah generasi agar lebih peduli terhadap air yang merupakan sumber kehidupan. Dengan menjaga alam dan lingkungan bakal berpengaruh terhadap kualitas air dan generasi muda kita.
Garapan lagu Banyuling juga menceitakan keberadaan air yang sangat berarti bagi kehidupan. Banyuling ibarat nyanyian air, rintik hujan, mengalir, dan selalu menuju tempat yg lebih rendah. Dengan hati yang sejuk, bening, selalu rendah hati. Inilah yang mengilhami lahirnya karya Banyuling.
Pacet mengajak menyirami generasi muda dengan sejuknya nyanyian air guna melahirkan generasi yang kokoh, mengakar, berpandangan ke depan dan siap menantang angin dengan akar yang kuat demi menuju ke langit biru. "Kurang lebih seperti itu pesan yang saya ingin ungkap dalam garapan ini,” tuturnya.
Untuk penyaji, Pacet memainkan suling dibantu dua orang, yaitu Tina dan Ayucita untuk vocal. Penampilan garapan Generasi dan Air ini akan tampil di panggung Terbuka Nretya Mandala, Kampus ISI Denpasar.(dea)