Adrian Vickers Bahas Bali & Dinamika Pariwisata Asia Tenggara di Unud

Rabu, 28 Oktober 2015 : 21.58
DENPASAR (iniBali.com): Prodi S-2 Kajian Pariwisata dan Konsorsium Riset Pariwisata Universitas Udayana menggelar seminar pariwisata Bali and the Dynamics of Southeast Asia Tourism dengan pembicara Prof. Dr. Adrian Vickers dari The University of Sydney, Australia.

Ketua Prodi S-2 Kajian Pariwisata Unud Prof. Darma Putra mengatakan seminar yang sangat penting ini akan diselenggarakan Senin, 2 November 2015 mulai pk. 16.00, di Aula Gedung Pascasarjana Unud, Jl. PB Sudirman, Denpasar.

Kata dia seminar yang dilaksanakan dengan format talk show itu terbuka untuk umum dan tidak dipungut bayaran alias gratis.

“Kami berharap banyak kesempatan tanya jawab dan dimanfaatkan seluasnya oleh peserta seminar,” kata Darma Putra, Rabu (28/10/2015).

Seminar dengan gaya talkshow sebelumnya pernah digelar progran studi ini yakni ketika mengundang Michel Picard, penulis buku Bali Cultural Tourism and Touristic Culture (1996), awal 2015 lalu.

Adrian Vickers berada di Bali dalam rangka mengikuti Ubud Writers and Readers Festival (UWRF). Dia juga meluncurkan buku baru dalam festival tersebut, berjudul The Pearl Frontier: Indonesian Labor and Indigenous Encounters in Australia’s Northern Trading Network (University of Hawaii Press, 2015).

Adrian Vickers adalah penulis kelas dunia tentang berbagai hal terutama seni, budaya, pariwisata, dan sejarah politik Indonesia. Bukunya banyak dan menjadi rujukan luas. Sebagian sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.

Awalnya adalah tahun 1970-an ketika dia mengadakan penelitian di Bali untuk studi doktornya. Sejak itu, dia terus melakukan penelitian tentang Bali dan Indonesia secara luas dan menerbitkan sejumlah buku penting.

Salah satu buku awalnya adalah Bali A Paradise Created (1989). Selain menjadi rujukan kalangan peneliti akademik, buku ini juga menjadi bacaan umum dan dijual di gerai-gerai buku popular di airport-airport di Indonesia dan Asia Tenggara.

Buku Bali A Paradise Created sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa seperti Jepang, Belanda, Jerman dibaca luas sehingga menjadi promosi tak langsung bagi pariwisata Bali. Tahun 2012, buku ini dicetak ulang dengan edisi baru dengan tambahan satu bab sehingga ulasannya up to date sampai pada situasi Bali sesudah ledakan bom 2002 dan 2005.

Buku lainnya tentang Bali adalah Travelling to Bali: Four Hundred Years of Journeys (1994) yang diterjemahkan menjadi Bali Tempo Doeloe (2012). Adrian Vickers juga menyunting buku Being Modern in Bali: Image and Change (1996, Yale Southeast Asia Studies Monograph Series No. 43), yang memuat beberapa artikel karya sarjana Bali.

Buku tentang seni karya Adrian adalah Balinese Art: Paintings and Drawings of Bali 1800 – 2010 (Singapore: Tuttle Publishing, 2012). Buku Adrian Vickers tentang Indonesia adalah A History of Modern Indonesia (2005, 2012, New York: Cambridge University Press).(rel)