Wapres JK Rayakan Tahun Baru Di Nusa Dua

Senin, 01 Januari 2018 : 12.58
Wapres RI Jusuf Kalla merayakan Tahun Baru 2018 di Nusa Dua bersama keluarga. Saat makan malam di Bebek Bengil, JK ditemani Direktur Strategi Korporasi dan Keuangan ITDC, Jatmiko K. Santosa, Minggu (31/12/2017)

MANGUPURA (inibali.com) - Menutup tahun 2017 dan menyambut tahun 2018 Wakil Presiden (Wapres), Jusuf Kalla (JK) menghabiskan liburan di kawasan The Nusa Dua. Bahkan JK sempat makan malam bersama keluarga di Bebek Bengil The Nusa Dua, Minggu (31/12/2017). Kunjungan Wapres ke Bali ini juga sekaligus sebagai bukti Bali aman dikunjungi wisatawan. 

Pada kesempatan tersebut, Wapres Jusuf Kalla berharap supaya Bali bisa seperti pada malam pergantian tahun. Dimana okupansi hotel dan kunjungan wisatawan cukup tinggi seperti sebelum terjadinya erupsi Gunung Agung. Pihaknya juga berpesan, agar Bali bisa terus dijaga. 

Direktur Strategi Korporasi dan Keuangan ITDC, Jatmiko K. Santosa usai mendampingi orang nomer dua di Indonesia tersebut, mengatakan, kehadiran Wapres di The Nusa Dua menjadi promosi image yang kuat bahwa Bali aman. Bahkan Wapres juga sempat meminta data lengkap mengenai kunjungan dan okupansi ke nusa dua. "Beliau pun sempat mengucapkan selamat tahun baru bagi seluruh masyarakat," sebutnya.

Menurut Jatmiko, meskipun ada dampak dari erupsi Gunung Agung, namun okupansi hotel rata-rata mengalami peningkatan. Untuk okupansi hotel rata-rata sampai akhir tahun, dikatakan lebih tinggi dari tahun 2016. Jumlah okupansi tahun 2016 sebesar 68 persen, sedangkan tahun 2017 sudah tercapai 73,4 persen. "Kondisi ini mengalami peningkatan sebesar 5 persen sehingga target untuk tahun 2017 sudah terlewati dari target awal sebesar 72 persen," pungkasnya.

Tahun 2018 pihaknya menargetkan peningkatan okupansi serta  berupaya agar wisatawan yang menginap di Nusa Dua, bisa memiliki banyak aktifitas. Sehingga length of stay atau lama tinggal akan jauh lebih bagus dibandingkan Tahun 2017. 

Diungkapkan, saat ini ada satu kelas wisatawan yang berkunjung ke Nusa Dua, yaitu Blaser atau business leisure. Wisatawan kelas inilah yang spending money nya sangat tinggi. "Market ini lah yang ingin kita gaet dengan atraksi yang ada di Nusa dua ini," harapnya.

Kawasan Nusa Dua, yang dulunya hanya sebagai lokasi rapat atau pertemuan, kini mulai menjadi lifestyle even destination. Hal itu karena, di Nusa Dua mulai diadakan berbagai acara. Pihaknya berharap dengan persepsi yang mulai bergeser ini, orang datang ke Nusa Dua tidak hanya untuk rapat, namun juga untuk berwisata yang sesungguhnya. 

Kedepan, tahun 2018 pihaknya akan terus mengoptimalkan semua potensi yang ada di Nusa Dua. Seperti misalnya pantai yang saat ini terkena abrasi, akan dibuatkan atraksi baru berupa marina yacht. Sekaligus juga akan dibuatkan break water sebagai penahan ombak. Dengan harapan supaya bagaimana breakwater ini juga sekaligus sebagai suatu atraksi. "Bagaimana breakwater ini bisa sustainable terhadap lingkungan atau tidak mengganggu lingkungan dan tidak memindahkan masalah ke tempat lain," pungkasnya.

Kemudian di kawasan peninsula akan dibuat bangunan semi permanen, berupa kubah raksasa yang bisa dijadikan window of tourism atau window of Indonesia.  Dimana film-film 360 derajat berupa objek wisata di Indonesia akan ditampilkan disana. Selain itu di beberapa ptitik juga akan dibangun, seperti cartoon network di kawasan golf. "Sehingga nusa dua persepsinya bisa bergeser. Tidak hanya MICE namun juga ditambah lifestyle even destination," ucapnya. (*)