Pendongeng Rona Mentari Kunjungi Penggak Men Mersi

Minggu, 29 Oktober 2017 : 17.47

Pendongeng Rona Mentari kunjungi Rumah Budaya Penggak Men Mersi, Minggu (29/10/2017)

Pendongeng asal Yogyakarta, Rona Mentari berkunjung ke Rumah Budaya Penggak Men Mersi, Minggu, (29/10). Kedatangan Rona Mentari serangkaian Festival Mendongeng bertajuk Awiracarita Festival.

Dirinya menyatakan saat ini masyarakat Indonesia mulai meninggalkan dongeng. “Kita tahu aktivitas mendongeng belakangan ini mulai ditinggalkan. Padahal mendongeng merupakan cara membentuk sebuah karakter anak yang baik,” ujarnya.

Rona menuturkan Festival Awicarita adalah sebuah festival yang mengajak masyarakat untuk membudayakan aktivitas mendongeng menjadi sebuah bagian dari kehidupan. Selain di Bali festival ini juga digelar di beberapa daerah di Indonesia, seperti Surabaya dan Semarang. “Puncak acaranya nanti akan digelar di Jogjakarata pada Desember mendatang,” sebutnya.

Rona mengisahkan, menjadi seorang pendongeng merupakan sebuah hal yang menyenangkan. “Ketika saya masih kanak-kanak sejatinya saya memiliki karakter yang sangat pemalu. Namun sejak saya mendengar guru TK saya mendongeng saya mulai tertarik dengan dongeng dan mulai menekuninya setelah dewasa,” kenang pemilik Komunitas Rumah Dongeng Mentari ini.

Ditambahkannya, pihaknya berharap melalui kegiatan Jelajah Dongeng ini bisa melahirkan banyak pendongeng di setiap daerah. Tak hanya itu, tradisi mendongeng bisa kembali hadir menghiasi hari anak-anak. “Kami percaya bahwa anak-anak adalah bagian penting dari sebuah perubahan baik. Salah satu media sehat yang mendukung perubahan ini adalah melalui kegiatan mendongeng,” jelasnya.

Sementara itu, Kelihan Penggak Men Mersi, Kadek Wahyudita menyambut dengan baik kegiatan yang digelar kali ini. Wahyudita menerangkan, di Bali khususnya tradisi mendongeng sudah sangat jauh ditinggalkan. Kecenderungan anak-anak saat ini hanyut dalam aktivitas yang menyangkut teknologi. “Sudah sangat jarang kita saksikan orang tua yang mesatua kepada anak-anak mereka sebelum tidur,” ulas pria yang konsen membina rare-rare ini.

Wahyudita menegaskan, aktivitas mendongeng merupakan hal yang mesti kembali dilestarikan. Selain memberikan mereka penanaman moral positif secara lisan, mendongeng juga mampu melatih kepercayaan diri si anak tersebut. “Mendongeng tak hanya memberi pengaruh pada anak-anak. Tetapi orang tua pun memperoleh manfaat karena harus memperbanyak literatur tentang cerita-cerita anak,” sebutnya,

Kedatangan Rona Mentari di Penggak Men Mersi disambut dengan penampilan Rare Penggak yang membawakan tari Barong Ngelawang. Selain itu, kegiatan ini juga diikuti oleh Komunitas Bali Mendongeng yang konsen memberikan aktivitas mendongeng di Bali. Keakraban pendongeng dan anak anak yang hadir pun membaur dengan riang. Tak lupa interaktif pun tercipta dalam ruang cerita yang disampaikan pendongeng Rona dengan penuh semangat. (*)