Ratusan Layang-Layang SIKF Hiasi Pantai Mertasari

Kamis, 03 Agustus 2017 : 22.41

DENPASAR (inibali.com) - Ratusan layang- layang menghiasi angkasa Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar pada hari pertama Sanur International Kite Festival , Kamis (3/8/2017), 

Layang-layang berbagai bentuk diterbangkan secara bersamaan sejak pagi hingga menjelang senja oleh para pelayang dari dalam dan luar negeri. Tiga layang-layang menyerupai lingkaran yang selalu berputar-putar di udara menyita perhatian pengunjung. Sementara itu layang-layang bentuk lain seperti gurita, hiu, wayang, spongebob, dan lain-lain membentuk formasi indah di pantai. 

Selama 4 hari hingga Minggu (6/8/2017) diperkirakan 2.000 layang-layang‎ diterbangkan. Bas Vreeswijk peserta asal Belanda merasa kagum dengan suasana festival yang hangat dan bersahabat. "Saya akan bagi pengalaman ini sepulang ke Belanda nanti," katanya.

Komentar senada disampaikan peserta dari Inggris Malcolm Giidman yang terkesan dengan kebersamaan antarpelayang dari berbagai negara. "Angin teramat kencang, tapi nggak apa, ini merupakab risiko pelayang!" ujarnya.

Endang Ernawati dari Museum Laysang-layang Indonesia mengatakan banga dengan SIKF yag berhasil mendatangkan pelayang profesional yang telah memiliki reputasi di tingkat internasional. ‎Dia mengaku membawa 4 layang-layang yang dibuat khusus untuk festival ini.

"Saya sangat bangga bisa mengikuti SIKF yang mengusung citra budaya dalam perbincangan layang-layang dunia," ujarnya.

Beberapa pelayang juga terlibat dalam sesi workshop kemarin diikuti ‎sejumlah peserta dari sekolah di seputar Sanur. Edukasi ini dimaksudkan untuk regenerasi, pelestarian warisan budaya, serta mengembangkan gagasan baru layang-layang kreasi. 

Ketua Panitia SIKF Kadek Dwi Armika mengatakan pada Sabtu malam akan dipergrlarkan Wayang Sutasoma pada malam hari yag menampilkan layang-layang berkarakter wayang yang dipandu seorang dalang lengkap dengan pesinden dan gamelan.

"Kami akan membuat kolaborasi pelayang nusantara dan dai mancanegara, agar filosofi dan pesan cerita dari Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular bisa dimengerti pengunjung, termasuk wisatawan manca negara," katanya. (*)