Krakatau Reunion di BritAma SVF, Menjemput Kerinduan Penggemar

Minggu, 13 Agustus 2017 : 12.30
Krakatau Reunion di panggung BritAma Sanur Village Festival 2017.
inibali.com, DENPASAR--Panggung utama BritAma Sanur Village Festival (SVF) seolah bergetar ketika pada malam keempat, Sabtu (12/8), menampilkan salah satu band legendaris yang bereinkarnasi menjadi Krakatau Reunion.

Mereka tampil lengkap Trie Utami (vokal), Indra Lesmana dan Dwiki Dharmawan (keyboard), Pra Budi Dharma (bass), Donny Duhendra (guitar) serta Gilang Ramadhan (drum).

Penonton –yang rata-rata usia dewasa—langsung ikut bergoyang saat sang vokalis Trie Utami menghentak dengan lagu pertama “Kemelut”. Ini merupakan salah satu lagu dalam album pertama Krakatau (1986). Jadi, memang ketahuan siapa, mereka, penggemar lagu ini sekitar 30 tahun silam.

Usai lagu pertama Trie Utami mengatakan dari tahun ke tahun penyelenggaraan SVF semakin ramai. “Ini malam minggu, mari kita fun bersama,” katanya disambung musik intro untuk lagu kedua “Ironis”. Iie yang awal tahun depan bakal genap berusia setengah abad masih lincah dengan performa yang terjaga dengan baik.

Pada lagu ketiga, Iie membawakan “Seraut Wajah”, lagu lawas yang diaransemen ulang dan masuk di album terbaru Krakatau Reunion “Chapter One”. Kemudian disambung dengan instrumentalia “Haiti” yang memberikan kesempatan Indra dan Dwiki menampilkan duet keytar –keyboard guitar— dalam dialog nada dan improvisasi kedua maestro ini.

Kemudian dilanjut dengan “Aku Kamu Kita”, salah satu lagu dari album “Chapter One”. Lagu ini memiliki nuansa dan karakteristik fusion pop yang kental seperti Krakatau lawas. Lagu ini, menurut Trie Utami, merupakan ungkapan kerinduan personel Krakatau, rekaman, ngeband, rekaman, serta manggung bareng dan jumpa fans, Keluarga Krakatau.

“Seluruh lagu dalam labum ini diciptakan di Bali, jadi malam ini, di panggung Sanur Village Festival ini, kami mengenang kebersamaan seperti halnya satu keluarga,” kata Iie, sapaan akab Trie Utami.

Untuk menyelesaikan album dengan personel yang memiliki kesibukan tinggi, Krakatau memutuskan untuk karantina di Bali. Mereka tinggal di tiga tempat yakni di Tanjung Benoa, Sanur, dan Batubulan. Album baru “Chapter One” yang dirilis awal 2017 lalu berisi 11 lagu.

Penampilan keenam personel ini masih prima dan kian menunjukkan kepiawaian dan kematangan. Jam terbang yang tinggi membuat interaksi dengan penonon yang mereka sebut Keluarga Krakatau terasa dekat dan hangat. Saat Iie akan membagi sebuah CD, seorang anak dengan percaya diri naik panggung dan menebak nomor sepatu Iie. Benar, gadis kecil bernama Natira pun mendapatkan sebuah CD Chapter One.

Pada lagu berikutnya, “La Samba Primadona”, Iie berimprovisasi vokal mengikuti alunan keyboard Dwiki dilanjutkan solo drum Gilang. Kepiawaian Gilang menggebuk drum sungguh memukau penoton yang jarang menyaksikan permaianan perkusi Iseperti itu sebelumnya. Tak salah majalah “Rolling Stone” versi Indonesia menempatkan Gilang di jajaran drummer terbaik di Tanah Air. Gilang yang getol mempelajari elemen musik tabuh dari berbagai daerah, melahirkan ritme dan nada unik.

Ketua SVF Ida Bagus Gede Sidharta Putra yang tak beringsut dari tempatnya menonton berkomentar puas menyaksikan salah satu band yang pernah menjadi bagian dari masa lalunya. “Betul, bukan hanya Krakatau yang bereuni, kita semua bereuni,” ujarnya.

Pada lagu berikutnya, Iie meminta semua penonton berdiri dan mengalunlah “Kau Datang”. Penonton pun kembali bergoyang. Ini merupakan single yang pernah hits pada 1989, yang rupanya juga digemari para remaja sekarang yang menyukai kekinian. Iie lantas mengajak penonton ikut bernyanyi … kau datang seketika, mengejutkan jiwa, sehingga kuterlena, walau 'tuk sementara

Di pengujung penampilan Iie membawakan lagu “Sekitar Kita”. Sepanjang lagu ini dinyanyikan, dua layar lebar di sisi kanan dan kiri panggung menampilkan cuplikan berbagai peristiwa kemanusiaan yang mengiris hati dan membuat kita merenung. Ini sangat cocok dengan ‎lirik lagu seperti ini: selama dunia masih berputar, perbedaan tak pernah pudar, terbawa keangkuhan manusia, tak ingin membagi rasa, bukalah mata hati kita, bayangkan masa depan dunia, bersatu rasa untuk melangkah, demi meraih harapan, dunia yang indah… 

Rupanya penonton masih belum puas, dan Krakatau Reunion membawakan lagu pamungkas: “Gemilang” yang diambil dari album Krakatau (1986). Penampilan Iie masih seperti dulu ketika Krakatau manggung pertama kali di Taman Budaya Art Center Denpasar pada 1987, begitu pula energi dari para musisinya.

Dalam karirnya band ini merilis album Krakatau Second Album ( 1987 ), Mini Album Krakatau dengan hit ‘Kau Datang’ (1989), Kembali Satu (1999 ) dan Mystical Mist (1994). Bnad ini juga merilis album world music bertajuk Magical Match (2000), Rhythm of Reformation (2005) dan 2 Worlds (2006).