Bali Blues Festival 2017 Gemakan Perdamaian

Sabtu, 27 Mei 2017 : 10.04
Doa bersama saat ajang Bali Blues Festival, Jumat (26/5/2017) di Pulau Peninsula

Bali Blues Festival 2017 menyampaikan pesan perdamaian untuk negeri. Gelaran hari pertama Bali Blues Festival 2017, di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Jumat (26/5) mengajak para penonton dan masyarakat Indonesia untuk berdoa dan  menyampaikan pesan perdamaian pascabom Kampung Melayu.

Bali Blues Festival dimulai sekitar pukul 17.00 WITA, grup North Bali Cross Road membuka acara yang digelar selama dua hari. Di hari pertama ini turut dimeriahkan sejumlah musisi papan atas, seperti Gugun Blues Shelter yang menjadi penampil pemungkas, sebelumnya turut ada kolaborasi antara musisi asal Bali Balawan dengan Gilang Ramadhan, kemudian Bali Guitar Club, Dialog Dini Hari, Ika & The Soulbrothers, Raw Earth (Singapore), serta Ronald Gang.

Pada pukul 19.30an, Tri Utami, vokalis grup legendaris Krakatau pun diminta untuk memimpin doa dari atas panggung bersama Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana dan jajaran direksi Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) serta sejumlah artis.

"Berkumpul di tanah indah ini, tanpa melupakan apa yang terjadi. Mari sudahi semua, cukup sudah perdebatkan perbedaan, berkelahi. Mari pikirkan kesamaan dan kebersamaan, kita sudah ada di sini tak perlu tanya datang dari mana, anak siapa, agamanya apa," kata Tri Utami yang kemudian melantunkan puji-pujian umat hindu Tri Sandya, om bhur bwah svaha dan Indonesia raya.

Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M. Mansoer, mengatakan musik sebagai bahasa universal tidak ada skat agama, suku dan golongan. Tidak ada batasan, melalui konser musik blues dari nusa dua ini menyebarkan semangat kebersamaan di Bali,  pulau yang aman.

Bali Blues Festival 2017 menyampaikan pesan damai melalui persaudaraan oleh para artis Bali, nasional dan internasional. "Saya berharap event spektakuler ini menjadi awal bagi perdamaian di seluruh Indonesia kususnya Bali," ujarnya.

Prof. Dr. I Gede Pitana selaku Deputi Mentri Pariwisata bidang pemasaran pariwisata Mancanegara juga menyampaikan pesan damai melalui musik. Masyarakat jangan takut dan harus bersatu dalam menghadapi teror seperti yang terjadi di Jakarta.

Pihaknya menyerukan kepada seluruh masyarakat merawat dan memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, perdamaian dan persaudaraan. “Kami juga menghimbau aparat kepolisian dan TNI untuk sedia dan mampu menindak segala bentuk ujaran kebencian dan penistaan terhadap nilai-nilai dan simbol-simbol negara, karena hal-hal yang antara lain menjadi pintu masuk bagi paham dan aksi radikalisme dewasa ini," ujarnya.

I Made Badra Kepala Dinas Pariwista Badung, juga menyampaikan pesan damai. Ia pun mengaku bangga adanya Bali Blues Festival 2017. Tahun depan pihaknya berencana akan gabungkan Festival Budaya Bahari dan Bali Blues Festival. *