Pastika Ingatkan Ancaman Teroris Di Bali

Kamis, 22 Desember 2016 : 11.05
Polda Bali Siapkan 2.800 Personil Di 506 Titik
Apel pengamanan Nataru libatkan 2.800 personil
DENPASAR(inibali.com)-Gubernur Bali Made Mangku Pastika memimpin apel gelar pasukan Operasi Lilin 2016 di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar, Kamis (22/12). Apel dihadiri oleh seluruh ribuan personil gabungan dari Polri, TNI, SatPol PP, Pecalang, Dinas Perhubungan, LLAJR, dan seluruh instansi terkait lainnya. Hadir juga Wakapolda Bali Brigjen Pol Nyoman Suryasta, Pangdam IX Udayana Mayjen Kustanto Widyatmoko, serta aparat terkait lainnya.

Menurut Pastika, Bali sebagai daerah pariwisata tetap saja menjadi target ancaman terorisme. Untuk itu ia berharap agar seluruh personil di Bali selalu melakukan peringatan dini, deteksi dini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Sebagai daerah pariwisata, Bali ini didatangi oleh orang dari berbagai penjuru dunia. Dan teroris itu tujuannya untuk menakut-nakuti orang. Jadi tidak mungkin mereka melakukan teror di tempat yang tidak ada orangnya. Ancaman Bali memang tetap ada," ujarnya. Pastika juga menyebutkan bahwa keamanan di Bali itu tidak turun dari langit.

Sementara Wakapolda Bali Brigjen Pol Nyoman Suryasta mengatakan, operasi Lilin 2016 akan mulai diberlakukan sejak 23 Desember 2016 sampai 1 Januari 2017. Dalam operasi tersebut, jumlah pasukan sekitar 2.800-an personil akan terjun melakukan pengamanan langsung. Jumlah personil itu merupakan gabungan dari Polri, TNI, pecalang, SatPol PP dan seluruh aparat terkait lainnya.

"Pengamanan dalam Operasi Lilin Agung 2026 dilakukan selama 10 hari ke depan mulai tanggal 23 Desember. Namun setelah itu pengamanan tetap diperketat. Sasaran pengamanan adalah seluruh tempat wisata, gereja, fasilitas umum, jalur lalulintas, pusat perbelanjaan, pusat perayaan tahun baru dan sebagainya," ujarnya. Fokus pengamanan akan dilakukan di 506 titik, 244 Gereja, 96 obyek wisata, 79 titik lokasi pergantian tahun baru, 78 pusat perbelanjaan, 12 terminal, 6 pelabuhan, 1 bandara.

Untuk perayaan Natal bagi umat kritiani, pengamanan akan dilakukan di seluruh gereja yang ada di Bali. Namun tidak semua gereja menjadi prioritas pengamanan karena terbatasnya peralatan pengamanan. "Pengamanan gereja akan dilakukan sama. Tetapi karena keterbatasan alat-alat akan maka sistem pengamanan akan dilakukan berbeda," ujarnya.

Wakapolda menegaskan, untuk peralatan security gate hanya ada 8 unit. Maka dipilih gereja-gereja tertentu saja yang dianggap rawan akan ditempatkan security gate. Sementara untuk gereja-gereja lainnya, petugas akan melakukan pemeriksaan dengan metal detector untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. "Sterilisasi gereja-gereja akan dilakukan mulai besok 23 Desember oleh petugas kepolisian," ujarnya. (Ar)