ITDC Revitalisasi Pengolahan Limbah, Investasikan Dana USD 1 Juta

Minggu, 20 Maret 2016 : 07.31
Direktur Operasional ITDC A.A Ngurah Wirawan (kiri) bersama Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan Industri dan Pariwisata, Edwin Hidayat Abdullah (kanan) saat melintas di pengolahan limbah Lagoon Nusa Dua, Sabtu (19/3/2016)

NUSA DUA (inibali.com) - Tahun 2016 Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menyuntikan investasi senilai USD 1 juta atau Rp 14 miliar. Investasi tersebut untuk membangun pengolahan limbah filtrasi dengan menerapkan teknologi tinggi. Pembangunan yang akan dimulai pertengahan tahun ini diharapkan bisa selesai pada akhir 2016.

“Kita sudah mengalokasikan dana senilai USD 1 juta untuk teknologi pengolahan limbah hotel, “ ujar Direktur Operasional ITDC, A. A Ngurah Wirawan, Sabtu (19/3/2016) di Agendaz Beach Club, saat acara sepeda santai mengelilingi kawasan ITDC bersama pimpinan BUMN.

Start dimulai dari Hotel Inaya Putri Bali menuju pengolahan limbah Lagoon Nusa Dua kemudian menuju water blow dan finis di The Agendaz Beach Club. Rapat kerja Kementrian BUMN melibatkan sekitar 17 BUMN di bawah Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan Industri dan Pariwisata. Pertemuan tersebut sebagai upaya sinergi diantara BUMN serta untuk perwujudan target 20 juta kunjungan wisatawan.

Disebutkan, fasilitas pengolahan limbah hotel yang dimiliki oleh ITDC saat ini berada di wilayah Lagoon seluas 30 hektar. Pengolahan limbah secara biologis ini memiliki kapasitas 10.000 meter kubik perhari. Sementara limbah yang diolah hanya mencapai 6.000 meter kubik per hari.

Meski demikian, ITDC akan segera melakukan revitalisasi dan peningkatan kualitas pengolahan limbah konvensional tersebut. “Pertengahan tahun kita akan mulai pembangunan pengolahan limbah dengan teknologi filtrasi. Kita harapkan akhir tahun sudah bisa selesai dan tahun depan sudah beroperasi,” jelasnya.

Perusahaan plat merah sektor pariwisata ini tak hanya konsen dengan pengolahan limbah yang dihasilkan dari operasional hotel saja. Kebersihan lingkungan termasuk pantai selalu menjadi prioritas ITDC karena pantai dan alam adalah salah satu aset utama mereka.

Panjang pantai kawasan yang mencapai 5 kilometer memang menjadi daya tarik dan juga tantangan bagi ITDC. Sampah kiriman pada bulan-bulan tertentu mampir ke pantai ITDC. “Tiap pagi hingga siang pembersihan sampah di pantai yang merupakan sampah kiriman selalu kita lakukan,” sebutnya.

Dijelaskan, kebersihan pantai ini menjadi tanggung jawab hotel atau industri yang ada di depan pantai tersebut dan hampir 90 persen pantai di ITDC ini berhadapan langsung dengan hotel atau fasilitas wisata. Namun jika hotel bersangkutan tidak sanggup membersihkan pantai akibat sampah kirimannya terlalu banyak maka akan dibantu oleh ITDC. “Jika kami tidak sanggup kami akan minta bantuan DKP Badung, jadi tak ada istilah kami membiarkan sampah di pantai,” tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut Ngurah pun sempat menjelaskan kepada Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan Industri dan Pariwisata, Edwin Hidayat Abdullah dan Petinggi BUMN mengenai pembangunan pounder beton penahan untuk mengantisipasi abrasi di kawasan Nusa Dua. “Sebagai pengelola kawasan wisata bertaraf internasional, kami memiliki komitmen kuat untuk memelihara kelestarian kawasan ini termasuk penanganan abrasi,” imbuhnya. *