Okupansi Jebol: Bali Miliki 72 Juta Room Night Untuk 8 Juta Wisatawan

Sabtu, 27 Februari 2016 : 14.45
Rakerda I 2016 PHRI Bali, Sabtu (27/2/2016) di Hotel Puri Santrian
DENPASAR (inibali.com) – Industri pariwisata Bali seperti paling maju di Indonesia. Bali menetapkan pariwisata sebagai lokomotif ekonomi. Tapi alangkah mengejutkannya mengetahui jumlah room night hotel di lebih dari 72 juta setahun, sementara jumlah kunjungan wisatawan di bawah 10 juta. Inilah yang menyebabkan okupansi hotel rata-rata jebol.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Ir Tjok Oka Arta Ardhana Sukawati, Sabtu (27/2/2016) dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I 2016 PHRI Bali di Hotel Puri Santrian, menyatakan perkiraan jumlah kamar hotel di Bali yang mencapai angka 130.000.

Disebutkan, sebagian besar wisatawan yang menginap menggunakan satu kamar berdua. Sehingga jumlah room night hotel di Bali bisa mencapai sekitar 115 juta (130.000 x 2 × 365) per tahun.

“Kita anggap kamar di Bali hanya 100.000 maka jumlah room nightnya mencapai angka 72 juta setahun. Sementara wisatawan yang datang ke Bali sekitar 8 juta setahun. Maka bisa dibayangkan berapa rendahnya akupansi hotel di Bali.

Tak heran banyak okupansi hotel hanya dikisaran 30 persen. Saya sering bertanya mengenai okupansi dengan anggota. Mereka semua mengeluh dengan rendahnya okupansi,” ujar Cok Ace.

Menurutnya, ketimpangan ini memang harua segera dicarikan jalan penyelesaian. Maka sangat tepat jika “Mewujudkan Pariwisata Bali yang Harmoni” dipilih menjadi tema Rakerda PHRI Bali ini.

Banyak persoalan ketidaksinkronan akibat tak ada harmonisasi pemerintah dan industri, maupun harmoni sesama pemerintah.

Kepala Dinas Pariwisata Bali. AA Gede Yuniartha meminta masukan kepada pihak PHRI sebagai bahan untuk rencana pembangunan pariwisata. Selama ini pariwisata tumbuh sangat pesat di tiga wilayah, Badung Denpasar dan Gianyar.

“Mungkin dari 130.000 kamar yang ada di Bali sekitar 90 persen ada di Badung. Kita akan segera membuat saran dan kajian terkait dari surat dari Kadin Bali tentang moratorium hotel,” jelasnya. (wid)