Pascaaksi Teroris di Jakarta, Bali Aman & Kondusif

Jumat, 15 Januari 2016 : 16.40

Dua wisman peselancar di Pantai Pandawa, Badung. (Foto: wan)
DENPASAR (inibali.com) - Pascaaksi teroris di Jakarta, kondisi Pulau Bali aman, kondusif, dan warga diharapkan tidak terlalu panik.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan hal itu ketika dimintai komentar kondisi destinasi pariwisata ini setelah peristiwa sejumlah ledakan di Jakarta, Kamis (14/1/2016).

"Dari apa yang saya lakukan bersama teman-teman keamanan, saya kira tidak perlu terlalu panik. Kami sudah bekerja optimal, dan masyarakat Bali sudah mulai `aware` (sadar) dengan hal-hal seperti itu," katanya, Jumat (15/1/2016).

Mantan Kapolda Bali ini meminta masyarakat tidak perlu terlalu khawatir, demikian juga wisatawan tidak perlu melakukan eksodus. "Karena tujuan teror memang nakut-nakutin, kalau kita takut, langsung dia (merasa) berhasil. Makin takut, makin gencar dia," ujarnya.

Kendati demikian, Pastika mengajak semua pihak tetap waspada. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kapolda Bali, Pangdam IX Udayana dan jajarannya, termasuk juga aparat-aparat pemerintah seluruhnya untuk bersatu-padu meningkatkan kewaspadaan.

"Kita tidak boleh menganggap kalau itu sudah selesai, selesai gitu. Karena ini menyangkut hal-hal yang berbau ideologi, paham. Jadi ini tidak sederhana persoalannya," ucapnya.

Menurut Pastika, yang perlu mendapat perhatian khusus adalah tempat-tempat keramaian, seperti kafe, restoran, bandara, hotel dan sebagainya.

"Kehidupan kita di Bali mengandalkan suasana yang aman, nyaman dan damai. Karena kita di Bali bukan hanya orang Bali hidup dari pariwisata, karena Bali berhubungan dengan NTB, NTT dan seterusnya, berhubungan juga dengan Jawa Timur, Jawa Tengah, Jakarta," ujarnya.

Intinya, kata Pastika, pariwisata Bali menghidupi banyak orang, bukan hanya Bali. Oleh karena itu, teror bom seperti di Jakarta tidak boleh terjadi di Bali.

Pastika juga mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian teror di Jakarta yang terjadi pada Kamis (14/1) itu dan termasuk kejahatan yang telah menciderai kemanusiaan.

"Kejahatan yang menciderai kemanusiaan, itu yang harus dipahami. Terlepas dari siapa korbannya, apakah korbannya pelaku sendiri, juga sebenarnya suatu peristiwa yang sangat memprihatinkan kita semua," tegasnya.(Antara/wan)