56.000 Pasien Mata Di Bali Tunggu Giliran Pengobatan

Kamis, 21 Januari 2016 : 21.44
 


Banyak hal yang memang harus diperbaiki di negeri kita. Untuk berobat saja kita harus antre. Udah sakit eh malah harus sabar nunggu giliran berobat. Hal ini lah yang dirasakan banyak pasien di Rumah Sakit Mata Bali Mandara.

Keterbatasan ruang tunggu yang dimiliki rumah sakit tak mampu menampung antrean pasien. Kru Humas Setda Provinsi Bali yang melakukan pemantauan ke RS Mata Bali Mandara Kamis (21/1), mendapati sejumlah pasien yang tak kebagian tempat duduk di ruang tunggu yang sangat sempit. Bahkan, sebagian harus rela berdiri saat menunggu nama mereka dipanggil petugas.

Mengacu data rumah sakit yang dikutip Plt. Karo Humas Setda Provinsi Bali Drs. I Ketut Teneng,SP,M.Si, kunjungan pasien setiap harinya rata-rata mencapai 200 orang.“Ruang tunggu yang ada saat ini sudah tak mampu menampung antrean pasien yang menunggu giliran mendapatkan pelayanan,” tandasnya.

Ironisnya, kata Teneng, sebagian pasien sudah berusia lanjut dan dalam kondisi sakit. Selain keterbatasan ruang tunggu, Teneng yang juga menjabat sebagai Inspektur Provinsi Bali ini juga membeber masih minimnya ruang operasi.

Saat ini, kata dia, RS Mata Bali Mandara hanya memiliki dua ruang operasi dan baru mampu melakukan tindakan operasi terhadap 3.000 pasien setiap tahunnya. Padahal, mengacu data yang dimiliki Pemprov Bali, jumlah penderita katarak di Pulau Dewata saat ini mencapai 56.000 orang.

Artinya, jika tetap bertahan dengan kondisi sekarang, kasus katarak baru bisa dituntaskan dalam jangka waktu lebih dari 18 tahun. “Belum lagi jika dalam perjalanannya ada kasus katarak baru dan jenis penyakit mata lainnya,” ujar dia.

Bertolak dari kondisi tersebut, Pemprov Bali akan terus mengupayakan peningkatan kualitas layanan di rumah sakit tersebut. “Kami ingin masyarakat yang sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu mendapat pelayanan yang paripurna dan nyaman. Terlebih, mata merupakan organ yang sangat vital,” tandasnya. (wid)