Pura Puseh Batuan, Destinasi Berumur Ribuan Tahun

Rabu, 16 Desember 2015 : 12.56
Pura Puseh Batuan

GIANYAR (inibali.com) -
Pura Puseh di Desa Adat Batuan Gianyar seperti tak pernah sepi oleh wisatawan. Setiap hari ratusan bahkan mungkin ribuan wisatawan berkunjung ke pura yang usiannya hampir seribu tahun ini. Pura Puseh batuan ini merupakan salah satu pura tertua yang ada di Bali yang dibangun pada 944 Ḉaka atau 1022 Masehi.

Wisatawan yang pengen berkunjung ke pura ini tak boleh langsung. Mereka harus menggunakan kain (kamen) yang sudah disediakan pengelola. Letak cek poin pengunjung ini tepat ada di depan Pura Puseh Batuan.

Selain memiliki nuansa dan getaran spiritual yang tinggi, Pura Puseh Batuan ini juga memiliki catatan sejarah yang cukup panjang, karena di dalam Pura Puseh Batuan ini terdapat peninggalan purbakala berasal dari masa prasejarah.

Kita bisa menemukan banyak arca di Pura Puseh ini, dan berdasarkan sejumlah arca yang ditemukan di Pura Puseh, maka dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu arca dwarapala, arca binatang, arca perwujudan, arca memegang ayam , lingga, benda seperti kala, peripih dan lain sebagainya.

Pada saat awal mula datangnya pengaruh budaya Hindu ke Bali menjadikan batu-batu alam yang ada di sekitar pura ini sebagai tempat pemujaan, baik pemujaan kepada nenek moyang maupun memuja dewa-dewa Hindu. Pura Puseh Batuan termasuk Pura Kahyangan Tiga.

Saat kita masuk ke Pura ini kita akan melihat di halaman tengah pura terdapat sebuah bale agung dan bale panjang yang disebut Bale Kulkul. Sementara di bagian pintu masuk terdapat Kori Agung yang cukup tinggi dan merupakan ciri khas bangunan Bali. Kori Agung ini berfungsi sebagai tempat keluar masuknya para dewa yang berupa pratima (patung kecil) dan diapit oleh banyak patung penjaga berbentuk raksasa. (wid)