Inilah 10 Orang Terkaya di Indonesia versi Forbes

Kamis, 03 Desember 2015 : 10.50
DENPASAR (inibali.com) - Pengusaha rokok dan bank Budi dan Michael Hartono kembali berada di peringkat teratas daftar orang terkaya Indonesia versi Majalah Forbes, dengan kekayaan sebesar $15,4 miliar.

Menurut Forbes total kekayaan Budi dan Michael Hartono yang selama tujuh tahun berturut-turut bertengger di urutan atas tersebut mengalami penurunan lebih dari $1 miliar dibandingkan dengan tahun lalu. Pengusaha rokok lainnya Susilo Wonowidjodjo tetap berada di posisi kedua dengan nilai kekayaan sebesar $5,5 miliar, turun dari $8 miliar tahun lalu.

Forbes menyebut rendahnya harga minyak yang diiringi melemahnya nilai tukar rupiah serta penurunan harga minyak sawit dan batu bara selama dua tahun terakhir berkontribusi pada turunnya nilai kekayaan sejumlah orang terkaya di Indonesia.

Berdasarkan daftar orang terkaya versi Forbes, total 50 orang terkaya di Indonesia mengalami penurunan kekayaan sebesar 9% atau sekitar US$9 miliar. Daftar lengkap dapat dilihat di www.forbes.com/indonesia serta edisi terbaru Forbes Asia dan Forbes Indonesia.

Justin Doebele, Penasihat Redaksi Forbes Indonesia mengatakan tahun ini merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia, dan penurunan nilai kekayaan dari orang terkaya di Indonesia mencerminkan realitas yang terjadi,” katanya dalam rilis Kamis (3/12/2015).

Orang terkaya ketiga yaitu konglomerat Anthoni Salim, dengan kekayaan sebesar $5,4 miliar, turun $500 juta dibanding tahun sebelumnya. Kelompok usahanya, Grup Salim, membeli 34% saham di perusahaan pengolahan gula Filipina, Roxas Holdings Inc. serta ambil bagian dalam pengambilalihan Goodman Fielder, perusahaan makanan terbesar di Australia dan Selandia Baru, sebesar $1 miliar.

Enam pebisnis kehilangan status sebagai miliarder di antaranya Edwin Soeryadjaya (No. 33, dengan kekayaan $930 juta) dan Sukanto Tanoto (No. 34, $880 juta), yang juga sama-sama bergerak di sektor komoditas. Soeryadjaya memiliki 60% saham di perusahaan publik Saratoga Investama Sedaya, yang bergerak di bidang investasi batubara, minyak dan gas, serta kelapa sawit – nilai sahamnya turun sekitar 30%. Sementara itu, Tanoto mengalami persentase penurunan terbesar karena anjloknya estimasi nilai perusahaan kelapa sawitnya Asian Agri, yang merupakan salah satu produsen minyak kelapa sawit terbesar di Indonesia.

Pada saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan 22%, hanya 10 orang dari daftar orang terkaya tahun ini yang nilai kekayaannya meningkat. Bachtiar Karim (No. 7, $3,3 miliar) mengalami kenaikan sebesar $1,3 miliar dari tahun lalu.

Selain itu juga ada pengusaha media Eddy Kusnadi Sariaatmadja, yang naik ke peringkat 15 dengan nilai kekayaan sebesar $1,6 miliar. Tahun lalu, ia berada di peringkat 40 dengan nilai kekayaan $820 juta.

Terdapat dua nama baru dalam daftar tahun ini. Pendatang baru tersebut adalah Osbert Lyman dari Grup Lyman, yang sebagian besar kekayaannya berasal dari bisnis properti. Lyman berada di peringkat 43 dengan nilai kekayaan $600 juta.

Pendatang baru berikutnya yaitu Iwan Lukminto, pemimpin Grup Sritex, perusahaan tekstil terpadu terbesar di Asia Tenggara. Lukminto berada di peringkat 45 dengan nilai kekayaan sebesar $540 juta. Soetjipto Nagaria (No. 50, $400 juta) merupakan satu-satunya pebisnis yang kembali masuk dalam daftar orang terkaya tahun ini, berkat meningkatnya harga saham dari perusahaan propertinya, Summarecon.

Tahun ini, jumlah kekayaan minimum untuk masuk ke dalam daftar adalah $400 juta, turun dari tahun lalu dengan nilai kekayaan minimum $500 juta.

Daftar 10 besar orang terkaya di Indonesia:

1. Budi & Michael Hartono; US$15,4 miliar
2. Susilo Wonowidjojo; $5,5 miliar
3. Anthoni Salim; $5,4 miliar
4. Eka Tjipta Widjaja; $5,3 miliar
5. Chairul Tanjung; $4,8 miliar
6. Sri Prakash Lohia; $4,7 miliar
7. Bachtiar Karim; $3,3 miliar
8. Boenjamin Setiawan; $3 miliar
9. Mochtar Riady; $2,2 miliar
10. Tahir; $2 miliar
(wan)