Dialog & Baca Karya Sastra Lintas Genre di Bentara Budaya

Rabu, 28 Oktober 2015 : 19.45
DENPASAR (iniBali.com): Dialog & Pembacaan Karya Sastra kerjasama Bentara Budaya Bali dengan Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) 2015 bakal digelar Jumat (30/10/2015). Acara bertajuk “Dengerous In Words” ini menghadirkan sastrawan lintas genre dari berbagai kota di tanah air.

Selama dua hari berturut-turut, pembacaan karya para penulis dari berbagai kota di tanah air ini, di antaranya penulis  Norman Erikson Pasaribu (cerpenis), Andina Dwifatma (novelis), Gunawan Tri Atmodjo (penyair dan cerpenis), Jumardi Putra (penyair), Leopold Surya Indrawan (cerpenis). Mereka akan membacakan karya terkini, sekaligus membincangkan pengalaman dan pemahaman menyangkut topik dimaksud.

Gustra Adnyana, Program Coordinator UWRF 2015 mengatakan festival tahun ini yang bertema “17.000 Pulau Karya Imajinasi” bakal menghadirkan lebih dari 200 program dan 165 penulis nasional serta internasional sepanjang 28 Oktober hingga 1 November 2015 yang dipusatkan di Ubud.

Pada Sabtu (31/10/2015), pukul 18.30 WITA, akan diluncurkan ptiga novel terbitan tahun 2015, yakni “Keluarga Lara” dan “Jejak – Jejak Mimpi” (karya Frans Nadjira) serta “Magening” (buah cipta Wayan Sunarta), bekerjasama dengan Penerbit Kaki Langit Kencana.

Menurut Wayan Sunarta ketiga novel ini memiliki latar peristiwa yang berbeda dengan konflik tokoh-tokoh dan jalinan cerita yang mencerminkan proses cipta yang panjang.

Misalnya, novel Frans Nadjira menguraikan latar konflik di Sulawesi Selatan semasa perlawanan Kahar Muzakkar. Sedangkan Wayan Sunarta mengkritisi situasi sosial kultural di Karangasem, wilayah paling timur pulau dewata.

Novel-novel terbitan Kaki Langit Kencana ini akan ditelaah I Made Sujaya, seorang kritikus dan dosen sastra, serta dialihkreasikan menjadi sebentuk pembacaan karya oleh Muda Wijaya dan pertunjukan teater oleh Teater Rubik’z SMAK Harapan, Denpasar. Selain itu, acara juga akan menampilkan musikalisasi puisi oleh Kelompok Sekali Pentas dan pemutaran video dokumenter menyangkut sosok kedua sastrawan ini, garapan Dadi Reza Pujiadi.(dea)