Budi Daya Perikanan Didorong Perkuat Perekonomian Nasional

Jumat, 30 Oktober 2015 : 20.36
DENPASAR (iniBali.com): Pemerintah terus berupaya mendorong terwujudnya budidaya perikanan berkelanjutan yang ramah lingkungan dan padat karya agar dapat berperan menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan berkelanjutan adalah frame dalam budidaya perikanan Indonesia saat ini untuk menggapai kemakmuran bangsa.

"Dengan tambahan anggaran budidaya pada 2016 yang 3 kali lipat dibanding tahun ini akan menggairahkan para pemain budidaya, baik budidaya laut, air payau dan air tawar dan seluruh pelaku bisnis dan investasi luar negeri akan bisa masuk," kata Susi saat membuka Indonesian Aquacultutre 2015 di Banten, seperti dalam rilis Kamis (29/10/2015).

Secara nasional dalam kurun waktu lima tahun terakhir, usaha budidaya perikanan telah meningkat sebesar 23,74% dari 6,27 juta ton di 2010, menjadi 14,52 juta di 2015. Dari total produksi 14,52 juta ton pada 2015, 70,45% di antaranya merupakan produksi rumput laut, 22% nya berasal dari budidaya ikan air tawar seperti patin, nila, lele, gurame dan juga bandeng. Kemudian untuk udang, komoditas laut seperti kakap dan kerapu, produksinya adalah 4 % dari total produksi.

Susi menjelaskan saat ini potensi dari 11,8 juta ha lahan budidaya laut, 2,3 juta ha lahan budidaya payau dan 2,5 juta ha lahan budidaya air tawar seluas, baru sebagian kecil yang dimanfaatkan. Selain itu, kemandirian juga menjadi hal terpenting dalam peningkatan produksi perikanan budidaya dan peningkatan perekonomian suatu daerah.

Daya saing produk perikanan budidaya pun harus ditingkatkan melalui pemberian nilai tambah, melalui penggunaan benih bermutu yang dihasilkan oleh induk unggul, bebas anbiotic dan obat-obatan yang dilarang dan juga melaksanakan usaha budidaya sesuai dengan Good Aquaculture Practices.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, nilai produksi perikanan budidaya pada 2014 mencapai Rp109,78 triliun dengan investasi mencapai Rp23,25 triliun.

Dengan target produksi pada 2015 mencapai 17,9 juta ton dengan nilai produksi mencapai Rp174,7 triliun, perlu terus didukung dengan investasi dan kerja keras para stake holder serta dukungan kebijakan dari pemerintah.

Untuk mempromosikan potensi ekonomi dan bisnis perikanan budidaya serta sekaligus untuk menarik investor, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB), menggelar Indonesian Aquaculture (Indoaqua) 28-31 Oktober 2015. Penyelenggaraan yang ke delapan ini bertema ”Sustainable Aquaculture for Business and rospeAquaculture rity”. Acara ini dibuka secara resmi dibuka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.(rel)